kita berkontribusi memajukan produk dalam negeri dan meningkatkan daya saing global

Jakarta (ANTARA) - Implan glaukoma buatan dokter sekaligus peneliti dari Fakultas Kedokteran Indonesia Dr. dr. Virna Dwi Oktariana, SpM(K) direncanakan masuk dalam Formularium Nasional (Fornas) BPJS Kesehatan menjadi produk alat kesehatan untuk program Jaminan Kesehatan Nasional.

Presiden Direktur PT Rohto Laboratories Indonesia Mukdaya Massidy mengatakan di Jakarta, Rabu, produk bernama Virna Glaucoma Implant by Rohto tersebut diupayakan masuk daftar fornas agar bisa menjangkau akses masyarakat yang lebih luas."

"Kita ada rencana supaya bisa masuk BPJS. Apapun itu sangat baik untuk kita, karena yang penting bagi kami produknya bisa mengakses lebih luas untuk pengobatan glaukoma," kata Mukdaya.

Pelaksana harian Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Kuwat Sri Hudoyo juga mengungkapkan pemerintah akan mempertimbangkan untuk menggunakan produk baru buatan Indonesia yaitu Virna Glaucoma Implant by Rohto sebagai alat kesehatan program JKN.

Kuwat mengatakan produk implan glaukoma sebelumnya memang sudah dijamin oleh BPJS Kesehatan dalam pengobatan layanan JKN. Namun produk implan glaukoma buatan anak negeri ini akan digunakan mengingat harganya yang jauh lebih murah, disamping itu juga untuk memajukan produk-produk buatan bangsa Indonesia.

Bahkan Kuwat juga mengimbau kepada seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia untuk mengalihkan produk implan glaukoma kepada Virna Glaucoma Implant dalam rangka mendukung produk Indonesia.

"Dan untuk fasilitas kesehatan agar beralih menggunakan alat kesehatan buatan dalam negeri, kita berkontribusi memajukan produk dalam negeri dan meningkatkan daya saing global," jelas Kuwat.

Dia memastikan produk Virna Glaucoma Implant tersebut juga sudah melakukan serangkaian uji klinik alat kesehatan dan uji keamanan dari Kementerian Kesehatan.

Kuwat juga mendorong agar lebih banyak kolaborasi antara dunia usaha dan akademisi dalam berinovasi menghasilkan produk-produk kesehatan baru yang lebih unggul.

"Sehingga kemandirian hulu ke hilir bisa kita lakukan sendiri, menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan bisa diekspor ke mancanegara, saya yakin tidak kalah dengan produk luar negeri," kata Kuwat.

Implan glaukoma buatan peneliti Indonesia ini memiliki keunggulan dari sisi biaya yang lebih murah dibandingkan produk serupa yang sudah ada di pasaran saat ini. Perkiraan harga Virna Glaucoma Implant by Rohto akan 70 persen lebih murah dari harga pasar.

​Alat implan glaukoma merupakan metode terakhir yang dipilih jika berbagai jalan menurunkan tekanan intraokular pada penderita glaukoma tidak berhasil.​​​​​​

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019