Surabaya (ANTARA News) - Seniman lukis yang tergabung dalam Kelompok Pekerja Seni Pecinta Sejarah (KPSPS) dalam rangka memperingari Hari Pers Nasional memberikan penghargaan kepada sembilan tokoh pers nasional dan lokal.Sejumlah aktivis KPSPS, Freddy H Istanto (Penasehat), Jasien Jansen (Ketua) bersama dengan Dukan Wahyudi (Sekretaris) dan pegiat seni, Rully Anwar mendatangi sejumlah media di Surabaya termasuk ke kantor LKBN ANTARA Biro Jawa Timur, Jumat.Freddy mengemukakan bahwa sembilan tokoh yang mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari seniman itu adalah, Jakob Oetama (Kompas), Gunawan Muhammad (Tempo), Dahlan Iskan (Jawa Pos) dan Surya Paloh (Media Indonesia). Tokoh lainnya adalah, Rosihan Anwar, Pia Alisyahbana, almarhum H Aqil H Ali (Memorandum, Surabaya), Dhimam Abror (Surya, Surabaya) dan Erol Jonathan (Radio Suara Surabaya). "Teman-teman seniman dari KPSPS ini adalah seniman jelata yang membutuhkan peran media untuk bisa berkembang. Mereka juga menilai bahwa sejumlah tokoh itu telah banyak membantu pengembangan seni budaya lewat media jurnalistik," katanya. Ia mengemukakan, penghargaan itu diberikan tidak seperti "awards" lainnya yang biasanya dilakukan dengan kegiatan seremonial mewah di hotel, melainkan lebih menggunakan pendekatan personal," katanya. Mereka justru mendatangi para tokoh atau perwakilan medianya di Surabaya serta ahli warisnya bagi yang sudah meninggal. Penghargaan itu diwujudkan dalam bentuk semacam piagam untuk para tokoh tersebut. Freddy mengemukakan bahwa seniman yang tergabung dalam KPSPS tergolong unik karena mereka tidak hanya membekali dirinya dengan keterampilan melukis, melainkan justru harus bersusah payah membaca buku-buku sejarah. "Sangat jarang ada seniman yang mau bersusah payah seperti itu dalam melukis obyeknya. Hasilnya juga lumayan karena dibandingkan dengan dokumentasi foto, misalnya, lukisan obyek sejarah itu lebih memiliki makna mendalam," ujarnya. Sementara Jasien Jansen mengemukakan, sebagai seniman dari kalangan masyarakat bawah, pihaknya ingin memberikan penghargaan secara tulus kepada para tokoh pers itu. "Kalau selama ini yang memberikan penghargaan itu orang-orang besar atau pejabat, sekali-kali orang kecil seperti kami juga memberikan penghargaan," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008