Batam (ANTARA News) - Ketua Partai Golkar Muladi menegaskan bahwa partai berlambang pohon beringin itu terbuka bagi keluarga Soeharto yang ingin bergabung. "Kita terima keluarga Soeharto dengan legowo. Karena memang asal usulnya dari Golkar," katanya, di Batam, Kamis, malam, menanggapi kemungkinan putri sulung mantan Presiden RI HM Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana atau Mbak Tutut kembali ke Golkar. Ditemui disela-sela silaturahmi Wakil Presiden sekaligus Ketua Umum DPP Golkar Jusuf Kalla dengan kader partai Golkar, ia mengatakan Golkar tidak memaksa atau tidak melarang keluarga Soeharto bergabung. "Ini hanya tawaran. Kami tidak memaksa. Kalau dia (Mbak Tutut) mau bergabung silakan saja, tetapi ia harus bersih dari masalah hukum," katanya. Jadi, tambah Muladi, jika mbak Tutut benar-benar ingin bergabung dengan Golkar maka yang bersangkutan harus menjalani klarifikasi tentang status hukumnya. "Jadi silakan saja, tetapi harus kita klarifikasi lagi dan yang bersangkutan harus benar-benar siap," katanya. Sementara itu, sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla menegaskan Siti Hardiyanti Rukmana masih menjadi kader dan fungsionaris partai berlambang pohon beringin itu. "Dari dulu Mbak Tutut memang fungsionaris Golkar, jadi bukan merapat kembali," katanya. Kalla mengatakan, Mbak Tutut pernah duduk sebagai perwakilan Golkar di legislatif sebagai wakil Golkar. Sebelumnya, Tutut mengatakan ia siap "merapat" atau mendekati lagi ke Partai Golkar. Tentang keterlibatan Mbak Tutut dalam Partai Karya Peduli Bangsa (PDKB), Jusuf Kalla mengatakan, "Ah itu kan tidak berjalan baik". PDKB didirikan di Jakarta pada 9 September 2002 dengan azas Pancasila. Pada Pemilu 2004, partai yang dipimpin Jenderal TNI (Purn) HR Hartono itu mengusung Mbak Tutut sebagai calon presiden.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008