Kinerja ekonomi Jatim secara keseluruhan masih bergerak positif

Surabaya (ANTARA) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti menegaskan memanasnya perang dagang Amerika Serikat dengan China tidak banyak berpengaruh terhadap kinerja perdagangan dan ekonomi wilayah setempat.

"Kinerja ekonomi Jatim secara keseluruhan masih bergerak positif," kata La Nyalla kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Ia mengatakan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim khususnya sektor industri pengolahan mengalami kenaikan pada kuartal I/2019 jika dibanding kuartal III/2018, yakni semula 29,2 persen menjadi 31 persen.

Di sektor jasa perdagangan, kata dia, juga naik dari 17 persen menjadi 18 persen pada kuartal I/2019 dibanding kuartal III/2018, dan hanya sektor pertanian saja yang mengalami penurunan dari 15 persen menjadi 13 persen.

Ketua Tim Ahli Kadin Jatim, Edy Juwono Slamet mengatakan kinerja positif ekonomi Jatim ini perlu dibarengi dengan berbagai langkah antisipatif ke depannya berupa penandatanganan kerja sama luar negeri.

"Yang harus dilakukan Indonesia dalam mengatasi perang dagang AS-China adalah memperbanyak kerja sama perdagangan dengan luar negeri," katanya.

Sebelumnya, positifnya ekonomi Jatim menjadi rujukan Tim Peneliti DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke Kadin Jatim untuk melakukan pemantauan dampak dari perang dagang AS-China.

Tim Peneliti DPR RI memilih Kadin Jatim sebagai salah satu tempat kegiatan penelitian kelompok lintas kepakaran tentang respon Indonesia terhadap dampak perang dagang.

Tim Peneliti Keahlian DPR RI dipimpin oleh Humphrey Wangke dan diterima oleh Tim Ahli Kadin Jatim di Graha Kadin Jatim.

Baca juga: Bank Dunia sebut Indonesia harus waspada perang dagang AS-China
Baca juga: Akademisi China sebut Indonesia bisa jadi korban perang dagang AS

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019