Bandarlampung (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memperkirakan tinggi gelombang di Selat Sunda bagian selatan sepanjang Sabtu esok berkisar dua sampai tiga meter.

Gelombang tinggi itu, menurut BMG dalam laporannya yang dipantau di Bandarlampung, Jumat malam, berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang.

Tinggi gelombang berkisar dua sampai tiga meter juga berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Aceh, perairan selatan Jawa hingga NTT, Laut Sawu, Laut Timor, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda, perairan Sangihe Talaud dan Laut Halmahera.

Gelombang laut yang berbahaya bagi semua jenis kapal berpeluang terjadi sepanjang Sabtu di Laut China Selatan, Laut Natuna, Selat Karimata, perairan Kepulauan Riau, perairan barat dan utara Kalbar, perairan utara Bangka Belitung dan Laut Arafuru.

Gelombang di wilayah perairan itu di atas empat meter, lapor BMG.

BMG juga memperkirakan tinggi gelombang berkisar tiga sampai empat meter berpeluang terjadi di perairan barat laut Aceh, Laut Jawa, perairan Kai dan Tanimbar, perairan Kepulauan Aru, yang berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang dan kapal feri.

Selain itu, BMG juga memprediksi tinggi gelombang berkisar 1,25- 2,0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Bengkulu, Selat Makassar bagian utara, Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Buru hingga Seram dan perairan utara Papua.

Sebelumnya, BMG mengingatkan tentang bahaya gelombang tinggi berkisar empat sampai enam meter yang berpeluang terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia mulai Jumat sampai Rabu (14/1).

BMG memperkirakan tinggi gelombang berkisar empat sampai enam meter berpeluang terjadi di perairan Merauke, Laut Aru, perairan Sambas, Laut Natuna, perairan Riau, Laut Arafuru, perairan Riau, perairan utara Bangka Belitung dan perairan barat Pontianak, Kalbar.

Gelombang setinggi itu juga berpeluang terjadi di Laut Sulu, Laut Filipina dan Laut China Selatan.

Selain itu, BMG juga memperkirakan gelombang laut dengan tinggi antara tiga sampai empat meter berpeluang terjadi di Selat Bangka, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa bagian barat dan tengah, serta perairan Kai dan Tanimbar.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2009