Semarang (ANTARA News) - Umur harapan hidup (UHH) penduduk Jawa Tengah saat ini mencapai 72 tahun, lebih tinggi dibandingkan UHH nasional sekitar 65 tahun hingga 70 tahun, kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, dr Hartanto. "Secara demografi, struktur umur penduduk Jateng bergerak ke arah struktur penduduk yang semakin menua (`ageing population`)," katanya, di Semarang, Kamis. UHH penduduk Indonesia pada 1983 hanya 58 tahun dan 1988 menjadi 63 tahun. Proporsi penduduk Indonesia umur 55 tahun ke atas pada tahun 1980 sebesar 7,7 persen dari seluruh populasi, sedangkan pada tahun 2000 meningkat menjadi 9,37 persen. Diperkirakan tahun 2010 proporsi itu akan meningkat menjadi 12 persen dan UHH meningkat menjadi 65 tahun-70 tahun. Hartanto mengatakan, peningkatan UHH akan menambah jumlah lanjut usia (lansia) yang akan berdampak pada pergeseran pola penyakit di kalangan masyarakat dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif. Ia mengatakan, bertambahnya UHH penduduk tak terlepas dari keberhasilan pembangunan kesehatan yang dapat diukur dengan penurunan angka kesakitan, angka kematian umum, dan angka kematian bayi. Penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit jantung sebagai penyebab kematian telah meningkat dari urutan ke-11 menjadi urutan ketiga dan menjadi penyebab kematian pertama di Indonesia. Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan penyakit tak menular menyebabkan 60 persen kematian dan 43 persen kesakitan. Pencegahan menyeluruh merupakan upaya yang sangat penting untuk dilakukan dengan cara mengetahui faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung agar penyakit yang mematikan itu bisa dihindari sejak dini, katanya. "Kalangan masyarakat perlu meningkatkan kepedulian terhadap faktor-faktor yang berpengaruh pada terjadinya penyakit jantung, pembuluh darah, upaya pencegahan, dan pengendalian," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008