Jakarta (ANTARA News) - Partai Golkar hari Rabu menyerukan semua mantan jenderal agar bergabung kembali ke dalam partai berlambang beringin itu dalam satu barisan demi masa depan bangsa serta peningkatan kesejahteraan rakyat.
"Mari kita bersama lagi membesarkan Partai Golkar demi kejayaan bangsa, negara dan peningkatan kesejahteraan rakyat," kata salah satu Ketua DPP Partai Golkar, Burhanuddin Napitupulu, di Jakarta, usai Diskusi "Fenomena Banjir dan Lumpuhnya Operasi Bandara Soekarno Hatta" di Kantor DPP Partai Golkar.
Para senior TNI, khususnya TNI AD, memang memiliki peran penting dalam pembentukan Partai Golkar pada masa lalu. Oleh karena itu, seruan tersebut bermakna penting, apalagi setelah terdengah kabar bahwa putri sulung mantan Presiden Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut), pekan lalu menyatakan siap menerima instruksi DPP Partai Golkar selaku kader partai.
"Ingat, Partai Golkar didirikan oleh para senior TNI Angkatan Darat. Karena itu para jenderal sebaiknya bergabung dalam partai ini. Lihat saja kenyataan, sejumlah mantan jenderal sudah mencoba mendirikan partai politik (Parpol) sendiri-sendiri, tapi tidak ada satupun Parpol yang mereka buat menjadi besar," kata Burhanuddin.
Sebagai contoh, ia menyebut upaya Jenderal TNI Pur Edi Sudrajat yang mendirikan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Jenderal TNI Pur Hartono membuat Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Letjen TNI Pur Suyono dengan Partai MKGR, dan seterusnya.
"Tapi khan tidak ada satu pun yang berhasil jadi besar," tandasnya.
Berbarengan dengan itu, menurut Burhanuddin Napitupulu, kendati Partai Golkar sempat "goyang" atau sengaja "digoyang", ternyata Golkar tetap bertahan hingga saat ini.
"Berkaca dari pengalaman itu, para senior TNI sebaiknya tidak perlu membuat Parpol baru lagi. Partai Golkar dengan tangan terbuka akan menerima mereka jika hendak bergabung," katanya.
Burhanuddin Napitupulu mengingatkan, semakin banyaknya Parpol, justru membuat pemerintahan tidak efektif.
"Karena itu, Partai Golkar bersepakat jika ada agenda politik memperkecil jumlah Parpol. Kalau tidak banyak partai, kita semua akan lebih fokus dan biaya yang dikeluarkan tidak banyak," ujar politisi senior Partai Golkar dari Sumatera Utara ini.
Menyinggung keseriusan DPP Partai Golkar melibatkan lagi Mbak Tutut dalam aktivitas partai, Burhanuddin Napitupulu mengatakan pihaknya memang ingin mengajak yang bersangkutan untuk kembali memberikan pengabdian pada bangsa.
"Itu kami lakukan tanpa menawari Mbak Tutut dengan posisi tertentu, ataupun menjadi calon anggota legislatif. Kita mengajak masuk untuk kepentingan bangsa dan negara," tegasnya.
Bagi Burhanuddin Napitupulu dan kawan-kawan, satu-satunya cara untuk keluarga Cendana mengabdi pada bangsa, ialah, melalui jalan politik.
"Politik sebagai bagian dari kekuasaan akan berimplikasi pada kebijakan-kebijakan negara. Kalau tidak dari politik, dari mana? LSM?," tanya Burhanuddin Napitupulu.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008