Jakarta (ANTARA News) - Puluhan wartawan yang menunggu pemeriksaan terhadap mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Aulia Pohan, sejak Rabu pagi dibuat kecewa. Di tengah ancaman bom dan sisiran tim Gegana di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Aulia Pohan keluar diam-diam dari pintu samping Gedung KPK, sekitar pukul 20.00 WIB. Aulia yang mengenakan kemeja batik lengan pendek dan menyandang tas ransel kusam di pundaknya langsung menuju mobil kijang biru plat merah bernomor polisi B 2048 PQ. Begitu wartawan mengejarnya, Aulia langsung mempercepat langkah memasuki mobil dan mobil yang membawanya langsung tancap gas meninggalkan Gedung KPK. Aulia tetap berada di ruang pemeriksaan di lantai delapan Gedung KPK saat semua pegawai KPK, termasuk penyidik, diperintahkan untuk keluar dari Gedung KPK dan dievakuasi ke luar Gedung KPK. Wartawan yang menunggu di depan Gedung KPK bahkan diminta untuk berada di luar pagar Gedung KPK. Saat wartawan berpencaran di tengah suasana bingung, Aulia menggunakan kesempatan itu untuk keluar diam-diam dari Gedung KPK. Aulia dimintai keterangan oleh KPK sejak pukul 09.00 WIB. Ia dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus aliran dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI). Sebagai Ketua Dewan Pembina saat itu, Aulia berperan sebagai koordinator yang mengelola dan menyetujui penggunaan dana YPPI. Pada pukul 16.00 WIB, Gedung KPK mendapatkan ancaman bom melalui faksimili yang menyatakan Gedung KPK akan diledakan dalam waktu dua jam. Sekitar pukul 19.30 WIB, satu unit tim Gegana Polda Metro Jaya datang dan menyisir Gedung KPK. Sampai saat ini, ancaman bom itu tidak terbukti.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008