Kami berharap ini menjadi semacam shock teraphy bagi ...
Jakarta (ANTARA) - Razia narkoba oleh tim gabungan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di kampus Universitas Nasional dinilai sebagai terapi kejut (shock therapy) bagi mahasiswa agar tidak menyalahgunakan narkoba.
“Kami berharap ini menjadi semacam shock teraphy bagi orang yang ingin coba-coba terhadap narkoba. Kami akan bersikap tegas terhadap siapa pun yang menyalahgunakan narkoba, apalagi di lingkungan universitas,” ujar Manajer Humas UNAS Dian Metha di Kampus UNAS, Jakarta Selatan, Selasa.
Razia narkoba, lanjut Metha, merupakan ke delapan kalinya yang dilakukan UNAS baik kerja sama dengan BNN maupun Polres Jakarta Selatan sejak 2014 sebagai komitmen UNAS bebas narkoba.
Hal senada juga disampaikan Kepala Komite Dispilin Kemahasiswaan Suradjiman bahwa UNAS bertekad menjadikan mahasiswanya pribadi yang berintegritas.
”Sebagai lembaga pendidikan diberi amanat oleh masyarakat untuk mendidik para mahasiswa menjadi orang yang berintegritas, alih-alih terhadap narkoba itu menjadi suatu hal yang berpantangan,” ujar Sudjirman.
Terkait tiga orang mahasiswanya yang terindikasi mengonsumsi narkoba jenis sabu dan ganja pada razia narkoba tersebut, pihak kampus mengatakan belum mendapatkan identitas lebih lanjut dari mahasiswa tersebut.
“Cek dulu NPMnya, apakah alumni dan cek silang, apa betul indikasi positif. Kita menunggu laporan dari pihak kepolisian,” tutur Metha.
Metha juga mengungkapkan dari delapan kali patroli cipta kondisi yang dilakukan BNN dan Polres Metro Jakarta Selatan sejak 2014, baru kali ini mahasiswanya tertangkap terindikasi positif mengonsumsi narkoba.
Pihaknya akan segera menindak tegas dengan mengeluarkan ketiga mahasiswa tersebut jika pada pemeriksaan lebih lanjut memang terbukti menyalahgunakan narkoba.
Baca juga: Polres Metro Jakarta Selatan gelar operasi cipkon P4GN di UNAS
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019