"Kami ada kegiatan misalnya untuk pemberkasan merk atau pelatihan e-commerce. Memang karena keterbatasan dana tidak bisa semua dicakup. Misalnya tahun ini hanya bisa diikuti seratus peserta karena keterbatasan dana," ujar Devi saat ditemui di auditorium Kemenkop dan UKM, Jakarta, Selasa.
Devi melanjutkan, pihaknya selalu terlebih dahulu memberikan pengumuman melalui media sosial dan juga website Kemenkop dan UKM jika ada pelatihan agar semua pelaku UMKM bisa berpartisipasi.
"Semua boleh ikut cuma ada beberapa persyaratan hanya memang kami fokus di usaha kecil dan menengah," kata dia.
Kemenkop dan UKM, menurut Devi, juga telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak mulai dari perguruan tinggi, startup, hingga komunitas untuk memberikan pelatihan kepada UMKM.
"Kami tidak bisa berkembang tanpa kolaborasi. Kami butuh data UMKM yang ada saat ini seberapa banyak, terutama usaha mikro yang sulit kami data karena penting bagi kami selaku pemerintah dalam mengambil kebijakan," ujarnya.
Baca juga: Pengamat sebut desa wisata dorong pengembangan UMKM
Baca juga: Menyelamatkan UMKM melalui pengembangan kawasan tol
Baca juga: Jokowi diskusi bersama UMKM bahas pengembangan
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019