Jakarta (ANTARA) - Pasar atau permintaan komponen penghantar daya listrik, semikonduktor, diperkirakan bakal tumbuh tinggi pada era 5G mendatang yang diikuti dengan berkembangnya Internet of Things (IoT) di dunia.
Kebutuhan akan pusat data akan besar di masa mendatang. Pusat data beroperasi 24 jam sehari, 365 hari setahun, sehingga kebutuhan daya untuk peralatan mereka sangat besar dan efisiensi energi adalah masalah utama, kata Akihiro Kawano dari Divisi Semikonduktor Diskrit, Toshiba Electronic Devices & Storage Corporation.
Beberapa pasar potensial untuk komponen semikonduktor, kata Kawano, termasuk sektor peralatan rumah tangga dan gawai digital yang digunakan semua orang, juga mobil listrik, yang diharapkan menjadi semakin umum. Kereta api, termasuk kereta komuter dan kereta cepat Shinkansen juga menggunakan sejumlah besar komponen diskrit.
"Kecepatan transmisi smartphone meningkat secara dramatis, dan transisi dari 4G ke 5G tidak jauh. Secara alami, peningkatan kecepatan transmisi akan menyebabkan peningkatan volume data yang dikirim, dan kami akan membutuhkan lebih banyak pusat data. Itulah mengapa kita dapat mengharapkan permintaan yang lebih tinggi untuk komponen diskrit, yang menghemat energi dan ruang," jelas Kawano dalam siaran pers Toshiba, Selasa.
Toshiba yang juga menyediakan tiga jenis semikonduktor diskrit, yakni perangkat daya, perangkat sinyal kecil, dan perangkat opto, menjelaskan mengenai apa itu semikonduktor.
Dari zat pembentukkannya, semikonduktor diskrit dapat dibagi dalam dua kategori. Zat yang menghantarkan listrik disebut konduktor dan yang tidak disebut isolator. Namun, ada beberapa zat yang berada di antaranya, yakni semikonduktor. Zat ini bisa menghantarkan listrik tergantung pada kondisi tertentu.
Perangkat daya adalah sakelar, sederhananya. Mereka terutama melakukan peran beralih dari arus searah ke arus bolak-balik atau sebaliknya, menaikkan dan menurunkan tegangan, dan mengatur daya secara efisien. Mereka digunakan untuk kontrol daya dan kontrol suhu dalam segala hal mulai dari peralatan rumah tangga hingga pembangkit listrik.
Secara teknis, kata "semikonduktor" mengacu pada zat itu sendiri, seperti silikon. Namun belakangan ini, istilah ini umumnya digunakan untuk menggambarkan komponen elektronik dan sirkuit yang dibuat menggunakan sifat semikonduktor. Ini termasuk unit logika aritmatika LSI (large scale integration), perangkat memori, dan semikonduktor diskrit yang menjalankan fungsi tunggal.
Semikonduktor dikategorikan menurut tingkat integrasi mereka. Komponen diskrit yang hanya menjalankan satu fungsi, menempatkannya dalam kategori yang paling tidak terintegrasi. Contoh umum termasuk transistor, yang mengontrol arus listrik, dan dioda, yang menyalurkan arus listrik dalam satu arah saja.
“Komponen diskrit digunakan di sekitar kita — Anda tidak pernah jauh dari itu. Anda mungkin menemukannya di smartphone, PC, atau unit pendingin udara yang berisi lusinan dari mereka. Dan itu belum lagi mobil, yang dapat memuat ratusan," kata Kawano.
Komponen diskrit hanya melakukan fungsi tunggal, tetapi ada juga IC (integration circuit) dan LSI, yang mengintegrasikan beberapa transistor dan elemen lainnya ke dalam satu unit.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, komponen semikonduktor kini dibuat semakin kecil. “Sebagai contoh, adaptor AC untuk komputer, jauh lebih kecil dari yang ada 10 hingga 20 tahun yang lalu. Itu karena komponen, termasuk perangkat diskrit, sekarang jauh lebih kecil dan lebih ringan," kata Kawano menambahkan.
Ada yang berukuran 0,4 mm x 0,2 mm x 0,1 mm. Beberapa perangkat sinyal kecil lebih kecil dari sebutir beras. Semikonduktor mungil ini digunakan dalam segala hal, mulai dari telepon pintar hingga mobil.
Baca juga: Menkominfo: 5G belum mendesak untuk Indonesia
Baca juga: Smartfren siapkan uji coba 5G setelah Lebaran
Baca juga: Mitos dan fakta seputar jaringan 5G
Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019