Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai, keputusan BI mempertahankan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) pada level 8 persen menunjukkan jika tekanan inflasi masih lebih serius bila dibandingkan dengan dampak kelemahan ekonomi. Hal itu dikemukakan oleh Sri Mulyani sebelum menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden di Jakarta, Rabu. "Jadi untuk keseimbangan maka lebih baik menjaga pada level yang sekarang ini, sampai mungkin dilihat beberapa tekanan dari kenaikan harga itu tidak mempengaruhi kecenderungan inflasi ke depan," katanya. Pada Rabu (6/2) pagi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan tetap mempertahankan BI Rate pada level 8 persen, karena melihat kondisi perekonomian terutama terkait dengan kekhawatiran inflasi. "Keputusan ini sangat `justified` (benar) di tengah situasi global, baik tekanan inflasi dari dalam maupun dari luar negeri," kata Deputi Gubernur BI, Budi Mulya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008