Hong Kong (ANTARA News) - Amerika Serikat Rabu menyerukan kepada China agar membebaskan para penentangnya dan menghormati kebebasan pers setelah sebelumnya membebaskan seorang wartawan bermarkas di Hong Kong yang dijatuhi hukuman lima tahun karena bertindak sebagai mata-mata Taiwan. China membebaskan Ching Cheong, wartawan suratkabar Singapura Straits Times, Selasa, setelah mendapat lobi serius dari kalangan aktivis dan para politisi menjelang pelaksanaan Olimpiade Beijing mendatang. Saat ini, sekitar 35 wartawan dan penentang dari dunia maya masih dijebloskan di penjara, menurut pengamat dunia pers Wartawan Tanpa Batas yang bermarkas di Paris. "Kami menyambut pembebasan wartawan Ching Cheong dan mengimbau pemerintah China untuk membebaskan semua terpidana untuk menghormati hak dasar mereka untuk bebas berbicara," kata Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dalam pernyataannya yang disampaikan melalui jurubicara konsuler AS di Hong Kong. Pembebasan Ching, setelah meringkuk selama dua setengah tahun di penjara, disambut baik penulis pembelot Lu Gengsong, yang juga dipenjarakan selama empat tahun karena menulis esai kritik yang dianggap tindakan subversif. Pembebasan Ching, juga terjadi setelah empat bulan Beijing membebaskan wartawan New York Times, Zhao Yan. "Kami masih sangat prihatin terhadap upaya-upaya untuk membatasi arus kebebasan informasi di China," kata Departemen Luar Negeri AS menambahkan. "Peranan pers bebas adalah kritis dalam memberikan informasi yang diperlukan untuk membangun masyarakat yang stabil dan sejahtera." Ching dituduh bertindak sebagai mata-mata Taiwan, pulau berpemerintahan sendiri yang oleh Beijing diklaim sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya. Dia ditahan di provinsi selatan Guangdong di mana isterinya mengatakan, bahwa dia sedang melakukan perjalanan untuk mengumpulkan dokumen-dokumen berkaitan dengan aib bekas pemimpin Partai Komunis China Zhao Ziyang. Pada saat Ching dilaporkan menderita sakit sejak penahanannya pada 2005, keluarganya mengatakan, kondisinya secara fisik dan mental telah membaik meskipun dia kehilangan berat badan sembilan kilogram selama di dalam penjara. "Tidak ada masalah jika dibandingkan dengan kondisinya sebelumnya," kata kakak Ching, Ching Hei, kepada Televisi Kabel Hong Kong. "Dia sangat terpukul, namun dalam beberapa bulan lalu, keadaannya makin membaik." "Dia bekerja pagi pada saat seseorang (dalam penjara) mengatakan kepadanya bahwa dia harus cepat mengemasi pakaiannya dan meninggalkan penjara," kata Ching Hei menambahkan. Sejak berkumpul kembali dengan keluarganya di Hong Kong menjelang liburan Tahun Baru China yang dimulai besok, Ching tampak bersikap sabar. Namun saudaranya mengatakan bahwa dia mungkin akan tampil di depan umum dalam beberapa hari mendatang setelah beristirahat, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008