Jakarta (ANTARA) - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi memperkuat kemitraan lintas sektor dalam melakukan komersialisasi inovasi di antara negara-negara Asia Tenggara melalui ASEAN Public Private People Partnership (PPPP) Forum di Bali, Selasa.

Direktur Sistem Inovasi Kemristekdikti Ophirtus Sumule di Nusa Dua, Bali, Selasa, mengatakan Forum PPPP dapat memperkuat peran kemitraan antara publik, swasta dan masyarakat dalam mendorong ekosistem inovasi negara-negara Asia Tenggara.

Lebih dari itu, ujar dia, inovasi dapat dikomersialisasi.

Menurut dia, hal itu akan mendorong pengembangan inovasi yang lebih maju. Perlu ada keterlibatan universitas, bisnis, dan komunitas untuk membawa manfaat produk inovasi ke pasar.

Hadir dalam PPPP Forum, di antaranya delegasi dari Indonesia, Filipina, Jepang, Uni Eropa, dan negara-negara lainnya. Forum itu dihadiri sedikitnya 50 peserta dengan latar belakang para pembuat keputusan di kementerian yang berkaitan dengan sains, teknologi, dan inovasi, pejabat publik, lembaga penelitian dan pengembangan, akademisi, serta operator sektor swasta.

Beberapa pembicara yang hadir di antaranya Presiden Direktur PT Mitra Astra Ventura Jefri Rudyanto Sirait dari Indonesia, Direktur Eksekutif QBO Philippines Katrina Rausa Chan (Filipina), Koordinaotr Program Japan-ASEAN Science, Technology and Innovation Platform (JASTIP) Center for Southeast Asian Studies dari Kyoto University, Ryuichi Fukuhara, (Jepang).

Ophirtus mengatakan hubungan antara industri, universitas, pemerintah, dan masyarakat dalam mendukung inovasi serta komersialisasi masih terbatas. Hal tersebut perlu diatasi dengan berbagai upaya, salah satunya mendudukkan dalam suatu forum untuk menjalin komunikasi yang intensif dan nantinya ada kemitraan yang lebih strategis.

Menurut dia, terdapat kemitraan segitiga antara publik, swasta, dan masyarakat yang diidentifikasi sebagai solusi mengatasi tantangan dalam proses inovasi dan komersialisasi.

Konsep PPPP dalam lingkup penguatan inovasi, kata dia, membutuhkan koordinasi dan tindakan antara negara, bisnis, dan masyarakat dengan tujuan mengomersialkan penelitian dan pengembangan. Dengan demikian, inovasi dapat diterapkan secara nyata dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dia menyadari bahwa dunia industri dan inovasi menghadapi hambatan dalam mendapatkan investor untuk meningkatkan produksinya. Kemitraan PPPP itu dapat menciptakan ruang di luar struktur pemerintah yang memungkinkan inovasi berkembang.

PPPP, kata dia, bisa membantu perusahaan swasta memanfaatkan inovasi, membawa sumber daya keuangan baru dan modal bisnis dalam pembentukan kelompok industri baru, serta memfasilitasi inovasi dalam lingkungan yang semakin kompetitif.

Menurut Ophirtus, komitmen pemerintah dalam mendorong ekosistem inovasi juga penting. Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, mengurangi risiko komersial, dan pengembalian investasi.

Intervensi, kata dia, dapat dicapai melalui sejumlah bentuk dan metode, seperti pembiayaan langsung, pembiayaan partisipasi langsung, dan pembiayaan tidak langsung dari tahap proyek.

PPPP Forum merupakan bagian dari kegiatan ASEAN Committee on Science, Technology and Innovation (COSTI-76) yang digelar di Bali pada 24-28 Juni 2019.

Baca juga: Bappenas matangkan improvisasi skema PPPP
Baca juga: Dirjen: Hasil penelitian perguruan tinggi harus mengarah pada outcome

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019