Brebes (ANTARA News) - Empat dari tujuh korban yang tertimbun tanah longsor di Desa Sindangwangi, Kecamatan Bantar Kawung, Kabupaten Brebes, Jateng, jenazahnya ditemukan diantara timbunan tanah sekira pukul 11.15 WIB Rabu.Keempat jenazah korban yang ditemukan dan telah dievakuasi itu adalah Didi (5), Ruwat (33), Soerah (30), dan Tarsumi (50), sedangkan tiga lainnya yang diduga kuat juga tewas tertimbun, belum ditemukan.Kepala Kantor Komunikasi dan Kehumasan Kabupaten Brebes, Mayang Sri Herbimo, mengatakan, selain menewaskan tujuh korban, bencana tanah longsor ini juga mengakibatkan tiga rumah warga tertimbun rata dengan tanah yaitu milik Ruswandi, Warim, dan Herdi. Sedangkan rumah yang mengalami rusak berat yaitu milik Risno, Masrudin, Suryono, Marjuki, Tarsiyam, dan Dulyono. "Dari 11 rumah yang ada di lokasi bencana, memang ada tiga rumah yang terimbun rata dengan tanah sedangkan lainnya mengalami rusak berat dan ringan dan saat ini kami sedang mendata kerugiannya," katanya. Ia mengatakan, proses evakuasi terpaksa dilakukan dengan menggunakan peralatan tradisional karena untuk mendatangkan alat berat ke lokasi bencana, pihak pemkab kesulitan akibat jalan yang menuju ke lokasi bencana terputus. "Kami terpaksa mendatangkan alat berat sebab tiga jembatan yang menuju ke lokasi bencana mengalami rusak berat sehingga sulit dilewati kendaaran roda dua maupun roda empat," kata Mayang Sri . Kendati demikian, lanjut dia, proses evakuasi para korban tetap akan dilanjutkan hingga semua para korban tewas berhasil ditemukan. "Pencarian korban akan kami lakukan hingga semuanya berhasil ditemukan meskipun hanya menggunakan alat tradisional," ujarnya. Bupati Brebes, Indra Kusuma yang berada di lokasi bencana ikut terjun langsung melakukan proses pencarian para korban dan memberikan bantuan berupa makanan, obat-obatan, dan uang santunan Rp5 juta kepada masing-masing keluarga korban tewas.Kemudian Rp3 juta untuk korban luka-luka, dan Rp5 juta untuk perbaikan rumah yang mengalami rusak parah serta Rp2 juta bagi korban yang rumahnya mengalmai kerusakan tidak parah.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008