Ketua panitia Halal Bihalal, Andi Gani Nena Wea dalam keterangan tertulisnya mengatakan momen tersebut harus dijadikan sebagai upaya penyatuan bangsa kembali karena ajang silaturahmi menjadi penting untuk menata kehidupan bernegara ke depan.
"Presiden Jokowi memastikan akan hadir dalam acara Halal Bihalal yang seharusnya berangkat ke Jepang tapi menyempatkan hadir ke Halal Bihalal dulu bersama para relawan," kata Andi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
FRJ terdiri dari organ-organ pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019 seperti Seknas Jokowi, Projo, Bara JP, Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Joman, Almishbat, Duta Jokowi, Solmet Jokowi, KAPT, MAPPAN, JPKP, KIB Jokowi, RPJB Jokowi, Sekber Jokowi, KSBSI dan ratusan organ relawan Jokowi lainnya.
Andi juga meminta kepada semua pihak untuk menyerahkan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) kepada Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurut dia, dengan mematuhinya, maka FRJ tidak akan mengerahkan massa dalam menghadapi putusan MK yang akan disampaikan pada Kamis (27/6).
"Semua pihak diharapkan bersama-sama menghargai mekanisme hukum sehingga jangan lagi mengerahkan massa ke MK. Kalau ada yang tidak konsisten akan mengundang sikap yang tidak produktif," ujarnya.
Selain itu, Andi yang juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) meminta semua pihak kembali bersatu sebagai satu bangsa.
Menurut dia, ungkapan yang cenderung merendahkan seperti cebong dan kampret agar segera diakhiri serta tidak ada lagi 01 dan 02 namun yang ada hanya 03 yaitu Persatuan Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi halal bihalal dengan pimpinan lembaga negara
Baca juga: Jokowi hadiri halal bihalal dengan Aktivis 98
Baca juga: Jokowi: Saya lima tahun ke depan tidak miliki beban
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019