Purwokerto (ANTARA) - Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Chusmeru mengingatkan pemerintah memperbanyak jumlah wisata edukasi guna meningkatkan angka kunjungan wisatawan.

"Pemerintah daerah perlu merancang dan menambah paket eduwisata atau wisata edukasi di daerahnya," katanya di Purwokerto, Senin.

Pasalnya, kata dia, wisata edukasi pada saat ini makin banyak diminati. Misalkan selama libur Lebaran 2019 ini sejumlah objek wisata yang mengusung tema eduwisata banyak dikunjungi wisatawan.

"Misalkan di Kabupaten Banyumas dan Purbalingga, objek wisata edukasi banyak diminati dan dikunjungi wisatawan, banyak masyarakat yang mengajak anggota keluarganya berwisata ke tempat-tempat yang mengandung nilai edukasi," katanya.

Dia menjelaskan, wisata edukasi atau eduwisata merupakan perpaduan antara berwisata dengan muatan pendidikan di setiap objek dan atraksi wisata. "Dapat dikatakan, eduwisata adalah berwisata sambil belajar atau belajar sambil berwisata," katanya.

Dia mengatakan, pada saat ini, hampir setiap kabupaten yang ada di tanah air memiliki objek dan atraksi wisata edukasi."Secara kognitif, wisata edukasi sebagai media pengenalan objek dan atraksi yang mengandung unsur pendidikan," katanya.

Misalnya mengunjungi perkebunan, sawah, museum, kebun binatang, peternakan, dan pusat kerajinan.

"Sementara secara afektif, eduwisata akan menumbuhkan rasa memiliki, rasa kagum pada flora fauna serta peninggalan sejarah, serta rasa cinta pada bangsa, negara, dan tanah air Indonesia," katanya.

Sedangkan secara psikomotorik, tambah dia, wisata edukasi dapat dimanfaatkan untuk melakukan sesuatu yang biasa dilakukan masyarakat setempat. "Misal, memetik buah di objek agrowisata, menamam padi di sawah, memberi makan satwa, memerah susu di peternakan, serta belajar membuat kerajinan tangan di pusat kerajinan," katanya.

Untuk itu, pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan biro perjalanan berperan penting dalam pengembangan wisata edukasi. "Pemda dan dunia usaha merancang objek dan daya tarik eduwisata, lembaga pendidikan berperan mengarahkan para siswa untuk berkunjung, dan biro perjalanan menawarkan dan mempromosikan eduwisata tersebut," katanya.

Meski bermuatan pendidikan, kata dia, wisata edukasi tetap perlu dikelola dengan konsep wisata yang profesional dan kekinian. "Mengingat pengunjung eduwisata adalah generasi milenial, maka perlu disiapkan lokasi foto yang memadai untuk swafoto," katanya.


Baca juga: Pemkab Bantul kembangkan wisata edukasi penangkaran burung
Baca juga: Ekowisata Boonpring kembangkan wisata edukasi bambu

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019