Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan semua upaya untuk menekan penyebaran virus flu burung di Jakarta yang terus memakan korban. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dalam konferensi pers usai rapat terbatas Presiden dengan sejumlah menteri terkait dan jajaran pemprov DKI Jakarta di Balaikota Jakarta, Selasa, memaparkan Presiden Yudhoyono minta agar semua usaha ditempuh guna menekan penyebaran virus tersebut. "Terkait permasalahan flu burung, Presiden meminta agar dilakukan usaha yang meminimalisir potensi penyebaran virus tersebut," kata Fauzi Bowo. Sementara itu Menteri Kesehatan Siti Fadila Supari usai rapat terbatas itu mengatakan pihaknya akan meminta jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membantu program sweeping unggas dalam rangka pencegahan penyebaran flu burung. "Dengan keikutsertaan TNI, maka diharapkan kesadaran masyarakat untuk berperan serta dalam pencegahan penyebaran virus itu pun akan semakin meningkat," paparnya. Siti Fadilah juga mengakui usaha untuk melakukan pencegahan penyebaran virus flu burung di ibukota yang dilakukan saat Gubernur DKI Jakarta dijabat oleh Sutiyoso sudah cukup baik dan tinggal dilanjutkan. Terkait upaya pencegahan penyebaran virus flu burung, Gubernur DKI juga mengatakan, Presiden Yudhoyono menaruh perhatian terhadap potensi penyebaran melalui penampungan unggas yang berada di pemukiman. "Proses relokasi tempat penampungan unggas sedang kita lakukan. Dalam waktu dekat kita akan bangun sistem tempat penampungan unggas secara susun dan jauh dari pemukiman sehingga memenuhi syarat kesehatan dan kebersihan," paparnya. Fauzi Bowo menambahkan seperti yang diamanatkan oleh peraturan daerah tentang pengendalian lalu lintas unggas di ibukota, maka pada 2010 Jakarta harus memiliki tempat penampungan dan pemotongan unggas yang jauh dari pemukiman dan memenuhi syarat tertentu sehingga terjamin kesehatan dan kebersihannya. Setelah disahkannya perda penanganan unggas di Jakarta, Pemprov DKI menyatakan ada dua hal penting yang akan segera dilakukan oleh Pemprov DKI dalam waktu dekat setelah melakukan proses peniadaan unggas di kawasan permukiman. Yang pertama akan menggeser peternakan unggas dan yang kedua adalah menggeser tempat penampungan serta memindahkan tempat pemotongan ayam yang selama ini dilakukan di sejumlah tempat termasuk di pasar-pasar. Dalam jangka panjang dan bertahap nantinya pemotongan ayam tidak lagi dilakukan di pasar, namun di tempat pemotongan yang telah ditentukan. Jadi, ayam yang masuk ke pasar sudah dalam kondisi bersih dan siap dimasak. Memang masalah tersulit yang dihadapi adalah memindahkan pemotongan ayam dari pasar ini, karena memang sulit menghilangkan kebiasaan yang ada dalam masyarakat. Pemprov merencanakan lokasi untuk relokasi unggas yang akan dipilih untuk pasar unggas adalah di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, sementara untuk rumah potong hewan disiapkan di Cakung, Jakarta Utara, Rawa Kepiting, Jakarta Utara dan Pulogadung, Jakarta Timur. Untuk peternakan sementara terdapat alternatif lahan di Sukapura, Jakarta Utara, dan Ciangir, Kabupaten Tangerang. Dari data Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta terdapat dua tempat pemotongan ayam resmi di Jakarta dan 1.200 non resmi. Sementara untuk tempat penampungan ayam terdapat 250 lokasi, peternakan ayam broiler terdapat 27 lokasi, peternakan ayam buras 284 lokasi dan peternakan itik 229 lokasi. Jumlah kasus flu burung di Indonesia hingga 4 Februari 2008 sebanyak 126 kasus dan 103 diantaranya berakibat kematian sedangkan angka kematian atau Case Fatality Rate (CFR) akibat penyakit itu 81,7 persen.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008