Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar Pemerintah Propinsi DKI Jakarta meningkatkan kemampuan untuk merespon banjir sehingga meminimalisir lumpuhnya ibukota akibat peristiwa tersebut. "Hari ini Presiden menerima paparan tentang evaluasi penanganan banjir tiga hari terakhir, dan meminta untuk meningkatkan kemampuan respon," kata Gubenur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, dalam konferensi pers usai kunjungan dan rapat terbatas Presiden Yudhoyono, ke Pemprov DKI Jakarta, di Balai Kota, Selasa. Fauzi Bowo menambahkan, Presiden juga meminta agar penanganan banjir untuk tol akses ke Bandara Soekarno-Hatta bisa ditingkatkan kemampuannya, dan tidak menyebabkan putusnya jalur transportasi dari kota menuju Bandara. "Pada beberapa hari yang lalu dari laporan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika, Ibu Sri Woro, curah hujan di Jakarta normalnya selama satu bulan 300 milimeter, namun beberapa hari lalu dalam sehari mencapai 317 milimeter," paparnya. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, dari hasil rapat yang berlangsung sejak pukul 14.00 WIB hingga 16.30 WIB, maka Pemprov DKI bersama-sama dengan Departemen Pekerjaan Umum beserta PT Jasa Marga akan menambah dan mengoptimalkan pompa di ruas tol Sediyatmo menuju bandara. "Saat ini telah ada 15 pompa yang beroperasi di wilayah itu dan nantinya akan ditambah 7 unit sehingga totalnya 22 unit," ujar Fauzi Bowo. Gubenur DKI memaparkan kemampuan pompa untuk menyedot air sebanyak 3 meter kubik per detik, sehingga bila ada genangan yang seperti terjadi pada Jumat (1/2) yaitu 75.000 meter kubik maka dengan pompa yang ada saat ini pengeringan jalan dapat dilakukan maksimal lima jam. Selain terkait tol bandara, hal lain yang dibicarakan adalah penyelesaian proyek Kanal Banjir Timur, serta kajian untuk pencegahan penurunan permukaan tanah, pembuatan sumur resapan dan juga pengembangan biopori. Rapat terbatas itu selain dihadiri pimpinan Pemprov DKI Jakarta, juga dihadiri Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Menhub Jusman Syafii Djamal, Menteri PU Djoko Kirmanto, Kapolri Jenderal Polisi Sutanto, Seskab Sudi Silalahi, Mendag Mari Elka Pangestu, serta Menko Perekonomian Boediono. Dalam kesempatan itu Menkominfo Muhammad Nuh memaparkan pada rapat tersebut Presiden Yudhoyono juga meminta agar kerjasama antara pemerintah pusat dan pemerintah propinsi DKI Jakarta untuk penanganan banjir ditingkatkan. "Presiden menyatakan harus ada langkah yang sinergis antara kedua pihak untuk penyelesaian proyek kanal banjir pemerintah pusat berada di depan dan Pemprov DKI membantu, sementara perbaikan drainase Pemprov DKI berada di depan dan pemerintah pusat dibelakang membantu," kata Nuh. Selain membahas mengenai banjir, rapat terbatas itu pun membahas mengenai stabilitas harga pangan di ibukota serta penanganan flu burung.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008