Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Selasa sore naik menguat mencapai angka batas psikologis Rp9.200 per dolar AS, karena pelaku pasar memburu rupiah menjelang pertemuan bank sentral AS (The Fed) pekan ini. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat menjadi Rp9.200/9.205 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.225/9.230 per dolar AS atau naik 25 poin. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk Kostaman Thayib di Jakarta, Selasa, mengatakan, menguatnya rupiah pada sore ini sudah diduga sebelumnya, karena sentimen positif masih menyelimuti mata uang Indonesia itu. "Kami memperkirakan rupiah pada hari berikutnya akan berada di bawah posisi Rp9.200 per dolar AS," katanya. Rupiah, lanjut dia, bisa jadi menguat hingga mencapai level Rp9.000 per dolar AS, bila The Fed kembali mengumumkan penurunan suku bunganya untuk memicu pertumbuhan ekonomi. The Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunganya lagi sebesar 50 basis poin yang mendorong rupiah kembali diburu investor asing, karena selisih suku bunga rupiah terhadap dolar AS meningkat tajam, ucapnya. Menurut dia, Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan menghambat kenaikan rupiah agar penguatannya tidak terlalu cepat yang dinilai kurang menguntungkan. "Karena rupiah sepanjang bulan ini diperkirakan akan mendapat dukungan positif pasar yang memicu mata uang lokal itu terus bergerak naik," ucapnya. Namun kenaikan rupiah ini, lanjut dia, belum diimbangi oleh laju inflasi yang terkendali, sehingga BI akan dapat menurunkan suku bunga acuannya, meski kecenderungan pasar bahwa tingkat suku bunga bank akan bergerak turun. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008