Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mendanai proyek sejumlah BUMN, yaitu PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Industri Kreta Api (INKA), dan tiga PTPN, dengan plafon kredit mencapai triliunan rupiah. "Kami mendanai proyek revitalisasi gula sekitar Rp1,7 triliun, sedangkan kerjasama dengan PT INKA, PT KAI, dan Universitas Indonesia masih diproses," kata Direktur Utama BRI, Sofyan Basir, di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, untuk merevitalisasi pabrik gula yang berada di bawah manajemen PTPN VII, PTPN XI, dan PTPN XIV, termasuk membuat pabrik gula baru dibutuhkan investasi minimal Rp1,5 triliun. Sedangkan soal kerjasama BRI dengan PT INKA pihaknya masih akan menyesuaikan antara pendanaan dengan kebutuhan. "Itu karena ada 300 gerbong yang akan dibangun khusus untuk kereta batu bara," katanya. Pihaknya akan segera menandatangani kontrak dengan INKA sekaligus PT KAI. "Nanti BRI yang akan `support` modal kerjanya. Paling 20 persen, mungkin L/C (letter of credit) yang dibutuhkan, kita yang danai," katanya. Dengan begitu bila KAI membutuhkan suntikan modal maka BRI akan memberikan pinjaman kredit yang baru kemudian dibayarkan ke PT INKA. "Belum ada angka komitmennya termasuk belum tahu untuk 300 gerbong berapa angkanya. Tergantung INKA membutuhkan dana sebesar apa. Tapi yang kami plafonkan sebesar Rp1 triliun," katanya. Sementara itu, Menteri Negara BUMN, Sofyan A Djalil, menyambut baik itikad BRI untuk mendanai sejumlah proyek besar BUMN. "BRI baik sekali memanfaatkan kesempatan pembiayaan. Ini menjadi contoh bagaimana sinergi yang ingin kita bangun. Dan yang penting bagi BRI adalah bagaimana utang tersebut bisa kembali," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008