Jakarta (ANTARA News) - Pengumuman jajaran baru direksi PT Bank Negara Indonesia (BNI) menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) yang saat ini masih memproses calon direksi bank pelat merah tersebut pada tahap uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).
"Kita sudah oke semua tinggal di BI yang `fit and proper test` dan sepertinya tidak ada masalah di sana," kata Menteri Negara BUMN, Sofyan A Djalil, di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan pihaknya akan segera mengangkat direksi itu jika proses uji kelayakan dan kepatutan calon direksi di BI rampung.
Sebelumnya, sebanyak 13 nama diajukan Dewan Komisaris PT BNI kepada Kementerian Negara BUMN yang kemudian dilanjutkan dengan uji kelayakan dan kepatutan.
"Daftar nama-namanya nanti kita lihat saja di RUPS-nya," katanya.
Proses seleksi calon direksi dipercepat agar segera dapat dikonsultasikan dengan Tim Penilai Akhir.
Pergantian direksi tersebut selanjutnya akan dibawa dalam RUPS BNI pada 6 Februari 2008.
BNI belum lama ini telah berhasil keluar dari pengawasan intensif BI menyusul penurunan rasio kredit bermasalah (non performing loan) net di bawah lima persen menjadi 4,7 persen.
Secara total kinerja BNI juga mengalami kenaikan di mana total aset pada September 2007 mencapai Rp172,48 triliun bila sebelumnya pada September 2006 sebesar Rp157,51 triliun.
Sementara itu laba bersih BNI pada Desember 2007 mencapai Rp1,93 triliun.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008