Jakarta (ANTARA News) - PT Krakatau Steel (KS) menyatakan enggan untuk diprivatisasi melalui mekanisme penjualan strategis atau "strategic sales" karena sebelumnya tidak pernah ada persiapan untuk hal itu. "Pokoknya kita tidak pernah mengundang investor, mereka saja yang datang sendiri. Kenapa ditanggapi kalau kita memang tidak berminat," kata Direktur Utama PT Krakatau Steel, Fazwar Bujang, di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan pihaknya tidak pernah merencanakan privatisasi dengan mekanisme mitra strategis atau "strategic partner". Ia juga membantah bila pihaknya selama ini dianggap memfasilitasi penjualan strategis. "Tidak ada instruksi kepada direksi untuk memilih opsi privatisasi. Kalau sampai saat ini yang saya tahu KS akan diprivatisasi melalui penawaran saham perdana (IPO)," katanya. Pihaknya sendiri menargetkan pelepasan saham sebesar 15 hingga 20 persen. Menurut dia, hingga kini KS masih terus melakukan konstruksi dan peningkatan internal termasuk peningkatan disiplin kerja agar bisa memenuhi syarat menjadi perusahaan publik. "Kami juga berusaha meningkatkan value dari perusahaan dengan melakukan berbagai langkah bisnis proses," katanya. Perseroan hingga kini telah memakai bahan baku dari dalam negeri sebanyak 10-12 persen. Tentang dana investasi 2008 sekitar 100 juta dolar AS, Fazwar mengatakan sebagian besar akan menggunakan ekuitas internal dan selebihnya didapatkan dari "refinancing" privatisasi. "(Dana IPO untuk refinancing) itu yang paling penting sehingga nanti perusahaan tidak terbebani bunga dan risiko," katanya. Manajemen sendiri menargetkan paling lambat 2009, KS telah terdaftar di bursa saham. KS juga tengah membutuhkan dana untuk modernisasi sekitar 200 juta dolar AS, di mana 30 persen berasal dari dana internal dan 70 persen dari obligasi atau pinjaman bank. "Untuk obligasi kita lihat dulu kan situasi pasar modal seperti apa," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008