Ekspor memang naik relatif tinggi, sehingga nonmigas surplus cukup menutup defisit migas

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyambut baik pencapaian surplus neraca perdagangan pada Mei 2019 yang tercatat sebesar 0,21 miliar dolar AS.

"Ini perkembangan yang baik," kata Darmin saat ditemui di Jakarta, Senin.

Darmin mengatakan surplus neraca perdagangan pada periode ini didukung oleh kinerja ekspor nonmigas yang bisa menutup defisit pada sektor migas. "Ekspor memang naik relatif tinggi, sehingga nonmigas surplus cukup menutup defisit migas," katanya.

Namun, ia belum dapat memastikan kemungkinan kelanjutan surplus neraca perdagangan pada bulan berikutnya. "Masih sulit mengatakan akan terus atau tidak," kata Darmin.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir neraca perdagangan Mei 2019 mengalami surplus 0,21 miliar dolar AS yang berasal dari total ekspor 14,74 miliar dolar AS dan total impor 14,53 miliar dolar AS.

Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Mei 2019 masih mengalami defisit sebesar 2,14 miliar dolar AS dengan total ekspor 68,4 miliar dolar AS dan total impor 70,6 miliar dolar AS.

Dengan kondisi ini, Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan pentingnya upaya memperbaiki neraca perdagangan Indonesia melalui peningkatan ekspor dan pengendalian impor.

Beberapa hal yang dapat dilakukan yakni melakukan diversifikasi pasar maupun produk dan pemberian insentif agar ekspor lebih kompetitif.

Hal tersebut juga perlu dilakukan, lanjut dia, dengan memperhatikan kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian.

"Itu menjadi tantangan tersendiri, baik secara internal dan eksternal. Mudah-mudahan ke depan bisa surplus," kata Suhariyanto.

Baca juga: Diprediksi defisit, neraca perdagangan Mei surplus 0,21 miliar dolar

Baca juga: Pemerintah perlu perbanyak insentif untuk tumbuhkan industri

Baca juga: Agresifitas FTA dinilai bukan solusi memperbaiki neraca perdagangan

Pewarta: Satyagraha
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019