Maraknya ujaran kebencian, aksi-aksi radikalisme, tawuran, isu SARA yang terjadi akhir-akhir ini jika tidak tertangani dengan baik akan mengganggu integrasi bangsa....Yang diperlukan adalah komitmen dan karakter yang kuat."

Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Pancasila sebagai salah satu upaya nyata dalam rangka memperdalam dan memperkuat pemahaman pengarusutamaan nilai-nilai Pancasila, Senin.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sleman Hery Dwikuryanto mengatakan selain memperdalam dan memperkuat pemahaman mengenai nilah-nilai Pancasila, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mengeksplorasi, menghimpun, dan menyebarluaskan gagasan dan pemikiran perlunya melakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila.

"Selain itu, tujuan lain dalam kegiatan seminar ini yaitu membangun kesadaran, semangat, dan komitmen dalam mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila serta, mendapatkan formula yang tepat dalam upaya merevitalisasi dan mereaktualisasikan nilai-nilai Pancasila melalui penguatan dan pengembangan Desa Berkarakter Pancasila," katanya.

Menurut dia, kegiatan seminar Pancasila ini bisa menjadi salah satu langkah dalam menjawab fenomena saat ini yang terjadi di masyarakat.

"Maraknya ujaran kebencian, aksi-aksi radikalisme, tawuran, isu SARA yang terjadi akhir-akhir ini jika tidak tertangani dengan baik akan mengganggu integrasi bangsa. Kesadaran dan semangat akan keberagaman tentu saja tidak cukup untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Yang diperlukan adalah komitmen dan karakter yang kuat," katanya.

Ia mengatakan, kondisi tersebut dinilai sebagai sebuah indikasi lemahnya pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Hampir semua aspek kehidupan merasakan indikasi ini.

"Oleh sebab itu perlu upaya secara terencana, sistematis dan berkelanjutan untuk kembali memantapkan, menanamkan dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," katanya.

Kegiatan seminar ini menghadirkan sebanyak 50 orang yang terdiri dari berbagai unsur yaitu unsur OPD terkait dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sleman, insur Instansi tingkat kecamatan, unsur Pemerintah Desa dan Lembaga Desa dan Unsur Mitra Kerja Badan Kesbangpol yaitu FKUB.

Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Purwatno Widodo, mengatakan nilai-nilai yang ada di Pancasila sangat dibutuhkan sebagai dasar falsafah hidup masyarakat Sleman.

"Pemerintah desa merupakan bagian dari sistem pemerintahan strategis. Selain mempunyai otonomi, desa memiliki tugas yang sangat penting sebagai pemerintahan yang ada di paling bawah. Untuk itu sangat tepat jika dilaksanakan pembentukan role model implementasi," katanya.

Purwatno mengatakan, role model yang diinginkan dengan adanya pembentukan Desa Berkarakter Pancasila tersebut adalah ketauladanan dalam aspek kebijakan, aspek kelembagaan dan aspek praktek/kegiatan di masyarakat, sekaligus ruang lingkup gerakan bersama secara terencana, sistematis dan terpadu.

"Oleh karena itu, menjadi tanggungjawab kita untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan berbagai persoalan, harus berlandaskan akan nilai-nilai luhur Pancasila," katanya.

Menurut dia, lunturnya nilai-nilai Pancasila, mungkin juga karena kita kurang optimal dalam membudayakan nilai-nilai Pancasila pada generasi muda.

Baca juga: Masyarakat Surabaya sepakat lawan intoleransi dan radikalisme

Baca juga: Syafii minta pendidikan multikulturalisme tangkal virus intoleransi

Baca juga: Grace Natalie kecam fenomena "normalisasi intoleransi"

Baca juga: Peneliti: Medsos berpotensi semai bibit intoleransi-radikalisme

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019