keterbukaan informasi menjadi hak jamaahJakarta (ANTARA) - Media massa diharapkan tidak provokatif dalam memberitakan isu haji melainkan menginformasikan dan mengedukasi masyarakat perihal kegiatan ibadah haji, kata Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag) Khoirizi Dasir.
Khoirizi Dasir dalam acara Pembekalan Petugas Media Center Haji 1440 H/2019 di Kantor Kemenag di Jakarta, Senin, mengatakan peran media massa dalam penyelenggaraan ibadah haji sangat besar.
“Kehadiran media di tengah operasional ibadah haji dapat memberikan informasi yang faktual sebagai sebuah kebutuhan dalam rangka mengedukasi bukan memprovokasi masyarakat,” katanya.
Khoirizi menilai media massa dapat mengubah gaya hidup atau budaya jemaah dengan cara mempengaruhi cara berpikir jemaah baik secara positif maupun negatif.
Baca juga: Kemenag utus petugas media center atasi berita hoaks soal haji
Oleh karena itu, ia menilai media massa bertanggung jawab dan mempunyai peran penting terhadap pola pikir dan pola tindak jemaah haji.
“Dan setelah memasuki era kebebasan pers maka keterbukaan informasi menjadi hak jamaah,” katanya.
Untuk kepentingan itu, pihaknya merekrut 30 petugas media center haji (MCH) melalui seleksi wartawan dan fotografer dari berbagai media di seluruh Indonesia.
MCH diharapkan melakukan peliputan seluruh rangkaian pelaksanaan ibadah haji dan mempublikasikan kepada masyarakat, dalam bentuk informasi yang aktual dan berimbang.
Khoirizi mengatakan, problem penyelenggaraan ibadah haji sangat banyak sehingga informasi yang benar kepada masyarakat sangat diperlukan.
“Di situlah pentingnya peran media, karena masalah haji sangat banyak, tambal di sini bocor di sana,” katanya.
Baca juga: Calon haji Jawa Barat terbanyak se-Indonesia
Baca juga: BPKH tolak tudingan gunakan dana haji untuk infrastruktur
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019