Pontianak (ANTARA News) - Kapal Layar Mesin (KLM) Sumber Utama jurusan Semarang-Pontianak yang membawa tujuh penumpang asal Pontianak termasuk nakhoda, dilaporkan tenggelam di perairan sebelah utara Jepara atau disekitar Pulau Panjang, Sabtu (2/2) lalu sekitar pukul 02.00 WIB. "Kami telah menghubungi Adpel Semarang, pihak Adpel sana telah memberikan bantuan penyelamatan," kata Kepala Administrasi Pelabuhan Pontianak, Pieter Nababan, di Pontianak, Senin. Ia mengatakan, dari tujuh warga Pontianak yang dikabarkan hilang, baru empat yang diketahui identitasnya, yaitu Pendi (27), Abdullah (30), Kadri (31), Syarif Umar (45) nahoda KLM Sumber Utama, tujuh penumpang hingga kini belum ditemukan. Pieter Nababan menjelaskan, dari informasi BMG, saat ini gelombang cukup tinggi yang disertai angin kencang sering terjadi di perairan Jawa. "Bisa jadi gelombang tinggi dan angin kencang yang menyebabkan KLM tersebut tenggelam," ujarnya. Ia yakin, sebelum berangkat KLM itu sudah melalui proses prosedur yang ditetapkan Adpel Semarang. KLM itu berkekuatan 120 gross ton. "Kapal itu lebih banyak mengandalkan layar untuk berjalan, mesin hanya sebagai alat pembantu saja," kata Pieter Nababan. Budianto, salah seorang keluarga korban mengatakan, sebelum kapal itu tenggelam, Kadri salah satu ABK (Anak Buah Kapal) yang dikabarkan hilang, sempat menelepon istrinya, Ningsih yang berada di Semarang, Sabtu (2/2) sekitar pukul 02.00 WIB. "Kondisi kapal darurat, kami bikin rakit. Doakan kami agar semua selamat dan tabah atas musibah ini," kata Budianto, mengutip perbincangan terakhir antara Kadri dengan istrinya. Ia mengatakan, kondisi kapal tersebut memang sudah tua, sewaktu baru kapal itu bisa mengangkut barang sekitar 150 ton, saat ini hanya mampu mengangkut barang sekitar 70 ton. Biasanya kapal itu membawa kulit kayu medang dan tempurung kelapa dari Pontianak - Semarang, sementara dari Semarang - Pontianak mereka membawa barang kelontong. Lama perjalanan bisa memakan waktu tiga hari dua malam. "Seharusnya mereka sampai ke Pontianak, Minggu (3/2) malam kemaren," ujar Budianto.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008