Surabaya (ANTARA) - Juru Bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andy Budiman mempertimbangkan untuk maju dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Surabaya yang rencananya akan digelar pada September 2020.

"Sedang dipikirkan, belum mengambil keputusan," kata Andy Budiman kepada ANTARA di Surabaya, Senin.

Diketahui Andy Budiman sebelumnya merupakan Caleg DPR RI di Daerah Pemilihan Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo). Perolehan suara Andy Budi khusus untuk wilayah Kota Surabaya paling tinggi di antara caleg PSI lainnya yakni sebanyak 23.299 suara, diikuti caleh PSI lainnya Dhimas Anugrah 3.735 suara, Anis Julaikah 2.178 suara, Baskoro 1.876 suara, Yudi Wibowo Sukinto 5.876 suara dan caleg lainnya.

Sedangkan jumlah suara partai politik dan caleg PSI khusus di Kota Surabaya sebanyak 84.559 suara. Meski demikian, berdasarkan sistem penghitungan Sainte Lague, caleg DPR RI dari PSI tidak lolos dalam Pileg 2019.

Saat ditanya apakah sudah ada arahan dari DPP PSI, jika nantinya yang akan diusung dalam Pilkada Surabaya 2020 adalah caleg PSI dengan perolehan suara terbesar di Pemilu 2019, Andy mengatakan hingga saat ini belum ada arahan dari partai maupun calon yang diusung PSI.

"Saat ini sedang digodok partai," katanya.

Mengenai sudah adanya kader PSI, Dhimas Anugrah yang juga Caleg DPR RI dapil Jatim 1 masuk dalam penjaringan bakal Cawali dan Cawawali di Pilkada Surabaya 2020 yang digelar Komunitas Peduli Indonesia (Kompi) Surabaya, sekaligus juga sudah melakukan pertemuan dengan bakal Cawawali Surabaya K.H. Zahrul Azhar As'ad atau (Gus Hans) beberapa waktu lalu, Andy Budiman tidak mempermasalahkannya.

"Itu penjajagan. Setiap kader yang punya keinginan maju boleh membuka komunikasi politik," ujarnya.

Begitu juga saat ditanya, bagaimana jika nantinya DPP PSI menunjuk dirinya untuk maju di Pilkada Surabaya 2020, Andy mengatakan pihaknya akan melihat perkembangan dan situasi politik yang ada di Surabaya nantinya.

"We'll see (kitalihat saja nanti). Saya belum memutuskan," ujarnya.

Andy Budiman dikenal sebagai jurnalis sekaligus aktivis kebebasan berekspresi dan berkeyakinan. Lahir di Teluk Betung - Lampung, 25 Juli 1973. Pendidikan terakhirnya adalah sarjana di Universitas Padjajaran, Fakultas Ilmu Komunikasi.

Tahun 2003, Andy Budiman meraih Jefferson Fellowship di US. Ia adalah Alumni International Academy of Leadership dari IAF di Jerman tahun 2010. Aktif bicara tentang demokrasi di berbagai forum dalam dan luar negeri antara lain konferensi internasional di Universitas Lahore Pakistan terkait tema “Covering Each Other-in era of Imagined Clashes of Civilization” tahun 2009, dan Asia Liberty Forum tentang “The Role of Internet: Challenges to Liberty Online” tahun 2016".

Andy Budiman adalah pendiri Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) yang aktif memberikan pelatihan kepada wartawan dan mahasiswa tentang isu keberagaman serta memberikan penghargaan kepada wartawan yang berkontribusi menulis problem keberagamaan di Indonesia. Ketika masih menjadi wartawan ia aktif dan menjadi pengurus Aliansi Jurnalis Independen (AJI Indonesia).

Andy Budiman adalah pendiri Kantor Berita Radio 68H Jakarta, sempat menjadi co-host sekaligus produser talkshow di SCTV 2006-2009, dan terakhir menjadi Redaktur di Deutsche Welle Jerman tahun 2010-2014

Andy Budiman adalah salah satu Ketua Komite Nasional ketika Indonesia menjadi Tamu Kehormatan di pameran buku terbesar dunia Frankfurt Book Fair tahun 2015. Terakhir ia duduk dalam manajemen proyek revitalisasi Kota Tua Jakarta di Jakarta Old Town Revitalization Corporation.

Sejak 2016 dia bergabung bersama Partai Solidaritas Indonesia mengelola Tim Kampanye Nasional, sekaligus menjadi Juru Bicara PSI.

Baca juga: Jubir PSI kritik tingkat kehadiran anggota DPR

Baca juga: Jubir PSI: Jokowi sampaikan tiga poin program hadapi bonus demografi

Baca juga: PSI senang elektabilitas Jokowi naik

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019