Jakarta (ANTARA News) - Beberapa BUMN perkebunan yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, IV, V dan VII telah membentuk konsorsium guna mengembangkan pabrik biofuel dan biodiesel pada semester II 2008. Direktur Utama PTPN VII Andi Punoko di Jakarta, Senin, mengatakan, pada tahap awal tujuan dibangunnya pabrik tersebut untuk pemenuhan kebutuhan energi PTPN terkait. "Kami telah mengadakan MoU dan membentuk konsorsium guna membangun pabrik biofuel-biodiesel. Paling lambat pembangunan dimulai semester II," katanya di sela pemaparan rencana kegiatan World Palm Oil Summit and Exhibition (WPOSE) 2008. Meskipun pada awalnya hanya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, lanjut Andi, tidak tertutup kemungkinan biofuel dan biodisel itu nantinya dikomersialkan. Untuk menangani hal itu, pihaknya sudah melakukan penandatanganan kerjasama dengan PT Pertamina guna menjadi distributor bahan bakar nabati hasil pabrik tersebut. Andi menargetkan minimum kapasitas pabrik tersebut akan menghasilkan sekitar 500 kiloliter per hari. Menyinggung lokasi pabrik yang akan dibangun, menurut dia, kemungkinan besar di Medan, Sumatera Utara, karena dekat dengan lokasi perkebunan. Proses pembangunan pabrik diperkirakan selama 18 bulan sehingga diharapkan bisa operasi akhir 2009 atau awal 2010. Andi menjelaskan, untuk tahap awal bahan baku dan investasi berasal dari seluruh PTPN terkait. Namun, tetap membuka investasi dari luar negeri. "Nilai investasi belum dihitung, tapi diharapkan ada bantuan investasi baik dari luar maupun dari pemerintah," katanya. Dia juga mengharapkan pemerintah memberikan insentif berupa infrastruktur agar jangan lari ke swasta, sehingga nanti harganya bisa ekonomis. Sementara itu mengenai rencana World Palm Oil Summit and Exhibition (WPOSE) 2008, Ketua Panita, Witjaksana Darmosarkoro menyatakan, kegiatan tersebut akan membahas isu terkini yang dihadapi industri kelapa sawit maupun perkembangan industri tersebut. Kegiatan yang akan digelar pada 21-23 Mei 2008 tersebut akan menyoroti industri kelapa sawit dunia mencakup Malaysia, Asia Pasifik dan sekitarnya, India, China, Eropa, Amerika Latin, dan Afrika. Menurut dia, WPOSE ditargetkan diikuti 208 stand pameran dari seluruh dunia dan mampu menggaet 1000 peserta baik dari produsen maupun konsume minyak sawit, ilmuwan, eksportir dan importir, investor maupun pengambil keputusan dan perbankan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008