Waisai (ANTARA) - Masyarakat Pegiat Konservasi Penyu Kampung Yenbekaki Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, kembali melepaskan 380 tukik ke laut sebagai bagian upaya mereka menjaga kelestarian alam.
Ketua Kelompok Pegiat Konservasi Penyu Kampung Yenbekaki Yusuf Mayor di Waisai, Minggu, mengatakan 380 tukik yang dilepaskan itu, terdiri atas 300 tukik penyu sisik, 40 tukik penyu lekang, dan 40 tukik penyu hijau yang menetas di Pantai Warebar Kampung Yenbekaki.
Dia mengatakan bahwa pelepasan 380 tukik penyu pekan ini, merupakan pelepasan tahap kedua. Tahap pertama telah dilakukan pada awal Juni sebanyak 504 tukik penyu.
Baca juga: Masyarakat Raja Ampat melepas 504 tukik ke laut
Ia menjelaskan Pantai Warebar Kampung Yenbekaki salah satu daratan di wilayah Raja Ampat, tempat penyu dewasa naik pada masa bertelur untuk meletakkan telurnya.
"Terutama penyu belimbing yang dikenal sebagai penyu ukuran terbesar penjelajah lautan yang andal," ujar Yusuf.
Selama masa penyu bertelur, masyarakat Pegiat Konservasi Penyu Kampung Yenbekaki menjaga kawasan Pantai Warebar, tempat sarang penyu, dari serangan predator yang mengincar telurnya.
"Setelah telur penyu menetas, pihaknya melakukan penangkaran terhadap tukik tersebut agar kuat dan dapat terhindar dari serangan predator, untuk selanjutnya dilepas ke laut," tambah dia.
Baca juga: 31 penyu raksasa bertelur di Raja Ampat
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019