Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menegaskan bahwa Pemilu 2009 merupakan masa terpenting dalam sejarah Indonesia. "Pemilu yang akan datang menjadi akan menjadi awal perubahan dari era tidak karu-karuan ke era yang baru," kata Gus Dur kepada pers, usai mengukuhkan kepengurusan Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB di Jakarta, Senin. Dikatakannya, sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, sebagai sebuah bangsa, Indonesia belum memiliki orientasi pembangunan yang jelas, karena yang ada saat itu adalah orientasi para elit yang kebanyakan berasal dari kalangan bangsawan. "Kini saatnya bagi kita untuk mengubah semua. Ini era yang luar biasa. Kita punya peluang untuk membuat bangsa kita menjadi bangsa terkuat di dunia," katanya. Untuk itu, kata mantan presiden tersebut, banyak hal yang harus diubah, antara lain menetapkan bidang-bidang apa saja yang boleh atau tidak boleh dikuasai investasi asing. Dikatakannya, setidak-tidaknya ada empat bidang yang tidak boleh dikuasai investor asing, yakni perbankan, telekomunikasi, pertambangan, dan transportasi. "Dengan demikian, kita bisa menjalankan amanat pasal 33 UUD `45, yakni memenuhi hajat hidup orang banyak," katanya. Gus Dur juga mengemukakan keyakinannya bahwa Indonesia bisa lepas dari kemiskinan, jika bisa mengelola sumber daya alam secara benar, berani memberantas korupsi, serta berani bertindak tegas pada setiap pelanggar undang-undang. Pada kesempatan itu, Gus Dur juga menyatakan, agar organisasi semacam Front Pembela Islam (FPI) dan Forum Betawi Rempug (FBR) harus dibubarkan karena kerap melanggar undang-undang, seperti gemar membawa senjata di muka umum. "Dulu organisasi semacam itu digunakan sebagai alat untuk mencapai kekuasaan. Hal-hal semacam ini harus disudahi, kalau dibiarkan negara ini akan menjadi bulan-bulanan organisasi semacam itu," katanya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008