bila tidak segera dikerjakan dapat menimbulkan sejumlah permasalahan

Jayapura (ANTARA) - Jalan trans-Papua poros Jayapura-Sarmi yang sempat terputus akibat hanyutnya jembatan kayu yang melintas di atas Sungai Sungwey, Distrik Bonggo, Papua sejak Sabtu petang (22/6) sudah bisa terhubung kembali.

Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Jayapura Osman Marbun di Bonggo, Minggu, mengatakan, sejak Sabtu petang (22/6) jembatan sudah dapat dilintasi setelah pihaknya dibantu TNI-Polri dan masyarakat membangun kembali jembatan tersebut.

Memang jembatan itu merupakan satu-satunya akses menuju ke Kabupaten Sarmi sehingga begitu mendapat laporan jembatan Sungwey putus akibat hanyut terbawa kencangnya arus sungai, tim dari Jayapura langsung menuju lokasi.

Tim yang dipimpin Kepala Satker 1 Saut Munthe langsung melakukan koordinasi di lapangan dan dalam waktu dua hari jembatan tersebut kembali dapat tersambung dan saat ini sudah bisa dilintasi.

Jembatan Sungwey sepanjang 17 meter itu merupakan jembatan kayu yang hanya dapat dilintasi satu kendaraan secara bergantian, kata Marbun.

Bupati Sarmi Edward Fonataba yang memantau langsung pembangunan kembali jembatan menyampaikan apresiasinya atas langkah cepat yang dilakukan balai dibantu TNI-Polri dan masyarakat di sekitar lokasi.

"Jembatan Sungwey merupakan salah satu jembatan penghubung antara Sarmi-Jayapura sehingga bila tidak segera dikerjakan dapat menimbulkan sejumlah permasalahan,” kata Fonataba seraya berharap jembatan tersebut dapat dibangun permanen.

Sementara itu Kepala Distrik Bonggo Tedy Sawefkoy menambahkan, putusnya jembatan Sungwey yang terjadi Kamis (20/6) sekitar pukul 17.00 WIT akibat hujan deras yang melanda kawasan itu hingga mengakibatkan air meluap dan menghanyutkan jembatan.

Tidak ada korban baik harta benda maupun jiwa saat insiden itu terjadi, kata Sawefkoy.


Baca juga: Jembatan Bonggo hanyut, jalan Jayapura - Sarmi putus
Baca juga: Tim SAR gabungan evakuasi korban yang hanyut di perairan Sarmi

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019