Klaten (ANTARA News) - Sebanyak puluhan unggas di Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sudah hampir tiga pekan ini mengalami mati mendadak terserang virus flu burung (Avian Influenza/AI). Menurut Ketua RT 31 di Desa Ngawongga, Ceper, Darwoto (45), Senin, dua unggasnya yang mati dinyatakan positif AI, setelah dilakukan pemeriksaan secara medis oleh pihak Sub Dinas Peternakan Klaten. "Masyarakat di Desa Ngawonggo sudah melakukan pencegahan dengan penyemprotan disinfektan di kandang-kandang unggas milik warga," katanya. Ia menjelaskan, sebelum ada pemeriksaan dari pihak Sub Dinas Peternakan Klaten, maka hampir setiap hari ditemukan unggas milik warga yang mati mendadak dan itu berjalan hampir tiga minggu. Warga lain, Sri Mulyani, mengaku bahwa dua ayamnya mati mendadak pada Senin pagi, padahal kondisi sebelumnya kelihatan sehat, tetapi tahu-tahu mati kaku. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, warga setempat telah melakukan penyemprotan kandang ayamnya masing-masing langsung dengan cairan disinfektan Kepala Puskemas Kecamatan Ceper, drg. Susana Harimi, mengatakan bahwa sudah dilakukan pemeriksaan oleh tim dari Sub Dinas Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Klaten. "Ternyata, dari hasil pemeriksaan Subdin Peternakan Klaten, Jumat (1/2), dinyatakan positif AI dan warga diharapkan tetap tenang," katanya. Namun, hingga saat ini belum ada warga yang melaporkan yang menderita gejala terkena virus yang ditularkan melalui unggas itu. Untuk mengantisipasi menyebarnya virus AI ke manusia, pihaknyak telah menerjunkan petugas di daerah tersebut untuk memonitor kondisi kesehatan warga. "Kami menyarankan kepada warga kalau ada gejala yang menderita batuk dan pilek atau influenza segera berobat ke Puskesmas," kata Susana. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008