Jakarta (ANTARA News) - Pertumbuhan ekonomi pada 2008 yang ditargetkan di atas 6 persen optimis bisa tercapai, apabila pemerintah berusaha meningkatkan kebutuhan pangan sendiri karena memiliki tanah yang luas dan subur. "Kami optimis target ekonomi Indonesia bisa tercapai, apabila pemerintah memfokuskan diri meningkatkan produksi bahan pangan agar tidak tergantung pada impor," Private Banking Group Head PT Bank Niaga, Maryadi Laksmono, kepada pers pada acara kerjasama Bank Niaga dan Schroders mengenai penjualan reksadana di Jakarta, Senin. Menurut dia, krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat tidak akan menimbulkan resesi, meski bank sentral AS (The Fed) telah menurunkan bunga Fed Fund hingga mencapai angka 3 persen dari sebelumnya 5 persen. Dampak negatif dari krisis keuangan AS tidak akan berpengaruh besar terhadap ekonomi Indonesia, karena dukungan ekspor terhadap Indonesia relatif tidak besar, ucapnya. Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber alam yang melimpah, namun sumber alam itu belum dimanfaatkan secara lebih maksimal. Apalagi sumber alam itu dapat dilakukan oleh putera bangsa tanpa dikelola oleh asing, maka ekonomi nasional akan tumbuh dengan lebih baik, ucapnya. Selama ini, lanjut dia, pemerintah masih mengandalkan kemampuan asing seperti pengolahan minyak mentah Indonesia, hasil tambang timah, perak maupun emas. Dengan mengandalkan asing, maka pendapatan yang seharus diterima negera lebih besar, pendapatan itu harus dibagi kepada asing, katanya. Ditanya mengenai BI Rate, menurut dia, sampai Maret optimis BI masih bertahan di level 8 persen, karena laju inflasi masih tinggi yang didorong oleh tingginya harga pangan. Mengenai tergerusnya profitabilitas bank, menurut dia, hal ini sebenarnya tidak menjadi masalah, perbankan bisa menekan biaya operasional. "Kami memperkirakan profitabilitas tidak menjadi masalah karena berbagai faktor dapat dilakukan oleh perbankan, meski ada kekhawatiran atas turbulensi domestik dan global," katanya. Targetkan Rp500 miliar Bank Niaga mentargetkan penjualan reksadana dari kerjasama dengan Schroder akan dapat menarik dana nasabah sebesar Rp500 miliar dari tiga produk Schroder, katanya. Dana sebesar itu diperkirakan dapat diraih, karena nasabah sangat berminat menempatkan dananya di sektor tersebut, ucapnya. Bank Niaga, menurut dia, berkomitmen untuk meningkatkan pelayanannya melalui penyediaan produk dan layanan investasi yang bervariasi. Bahkan perseroan berharap nasabah dapat menikmati layanan perbankan pribadi yang eksklusif khususnya melalui bank Niaga Private Banking dan akan memberikan arahan untuk pengelolaan aset pribadi nasabah dengan optimal, ucapnya. Nasabah, lanjut dia dapat menempatkan dana secara diversifikasi baik melalui private banking dengan nilai investasi Rp5 miliar dan minimum private circle sebesar Rp500 juta. "Kami optimis nasabah akan menempatkan dana dikedua instrumen tersebut dengan baik, ucapnya. (*)

Copyright © ANTARA 2008