Di HI sudah padat, jadi saya sama keluarga memilih di Monas saja, tidak terlalu padat

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah warga memilih merayakan Hari Ulang Tahun Ke-492 kota Jakarta di kawasan Tugu Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, lantaran kawasan Bundaran Hotel Indonesia, yang menjadi lokasi utama perayaan telah dipadati pengunjung.

"Di HI sudah padat, jadi saya sama keluarga memilih di Monas saja, tidak terlalu padat," ucap salah seorang warga, Asri, Sabtu malam.

Asri yang datang bersama suami dan anaknya itu memilih kawasan Monas agar dia bisa lebih leluasa mengawasi pergerakan putranya yang masih berusia empat tahun.

Dia khawatir bila berada di kerumunan masyarakat di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, buah hati pertamanya tersebut bisa terlepas dari penjagaan.

"Kalau di sini (Monas) anak mau lari-larian sama bapaknya masih terpantau, karena enggak padat. Tapi kalau di HI saya ngeri si Haikal (nama sang anak) terlepas," ujar perempuan asal Ciledug tersebut.

Meski demikian, Asri mengaku tetap senang bisa menghabiskan malam bersama keluarga sekaligus merayakan HUT Jakarta.

Lain halnya dengan Yadi, dia memilih merayakan ulang tahun Kota Jakarta di Monas lantaran kedua anaknya ingin mencoba menaiki delman hias.

"Anak-anak ingin naik delman, jadi ya saya akhirnya enggak ke HI," ucap pria warga Pancoran Mas, Depok tersebut.

Yadi mengatakan meski bukan menjadi pusat perayaan HUT Jakarta, kawasan Monas tetap layak untuk dikunjungi. Selain keberadaan delman hias, dia dan keluarganya juga disajikan pemandangan tugu Monas yang disorot lampu berwarna warni.

"Anak-anak lihat Monas warna warni begini juga sudah senang," tambah dia.

Berdasarkan pantauan di lapangan, kawasan tugu Monas cukup banyak dipadati masyarakat.

Mereka melakukan berbagai kegiatan, seperti berswafoto dengan latar tugu Monas, atau sekadar menghabiskan waktu dengan duduk-duduk di lapangan terbuka yang berada di dekat Monas.

Sejumlah pedagang juga nampak menjajakan barang dagangannya, kebanyakan berupa mainan anak, seperti gelembung balon sabun dan baling-baling dengan lampu kelap kelip.

Pewarta: Fathur Rohman
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019