Kigali (ANTARA News) - Gempa bumi mengguncang Rwanda dan Republik Demokratis Kongo (DRC), Minggu, merenggut sedikitnya 38 jiwa dan mencederai 550 orang, kata sejumlah pejabat. Dua gempa terjadi dalam waktu yang berdekatan di kawasan Great Lakes di sepanjang patahan barat Great Rift Valley. Gempa pertama, yang berkekuatan 6,0 dan berpusat di DRC, terjadi pukul 10.30 waktu setempat (pukul 14.30 WIB), yang disusul dengan gempa kedua di daerah berpenduduk padat di Rwanda selatan pukul 13.56 (pukul 17.56 WIB). "Jumlah kematian (di Rwanda) meningkat menjadi 33 dan lebih dari 400 orang cedera serius," kata Deputi Kepala Kepolisian Rwanda Mary Gahonzire kepada Reuters. Ia menambahkan bahwa upaya-upaya penyelamatan masih terus dilakukan. Penjabat guberbur provinsi South Kivu Kongo, Bernard Watunakanza, mengatakan kepada Reuters melalui telefon dari kota wilayah timur Bukavu, gempa-gempa susulan terjadi "setiap 20 atau 30 menit". "Hingga kini ada lima orang yang tewas dan 149 orang cedera serius. Banyak orang mengalami trauma," katanya. Seorang pejabat misi penjaga perdamaian PBB di Kongo yang dikenal sebagai MONUC, mengatakan, bangunan-bangunan hancur di Bukavu. "Banyak kerusakan. Banyak bangunan terkena. Banyak rumah hancur sepenuhnya," kata jurubicara MONUC Jacqueline Chenard. Gempa bumi biasa terjadi di kawasan barat Great Rift Valley - di daerah patahan seismik aktif yang terletak antara Uganda barat, DRC timur, Rwanda dan negara tetangganya, Tanzania. Pada 1994, gempa bumi berkuatan 6 skala Richter di kawasan lembah pegunungan Rwenzori, Uganda barat, menewaskan sedikitnya enam orang. Pada 1996, gempa bumi berkekuatan 7 skala Richter menewaskan 157 orang dan mencederai lebih dari 1.300 orang di Semliki Valley, juga di Uganda barat, Reuters reported.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008