Tangerang (ANTARA News) - Wapres Jusuf Kalla mendesak Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo untuk menambah pompa untuk menyedot air yang merendam jalan tol Sedyatmo Km 27 di Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, sehingga mengakibatkan calon penumpang pesawat ke Bandara Soekarno-Hatta (SH) Kota Tangerang, Banten mengalami keterlambatan. "Berapa sebenarnya pompa yang ada untuk menyedot air di jalan tol itu, sehingga sudah tiga hari sejak Jumat (1/2) hingga hari ini belum juga kering," kata Wapres Jusuf Kalla dalam dialog dengan Fauzi Bowo di Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu. Dialog tersebut disela kunjungan Wapres ke lokasi banjir diikuti Meneg BUMN Sofyan Djalil, Menhub Jusman Syafei Djamal, Meneg LH Rahmat Witoelar, Menteri PU Djoko Kirmanto, Mensos Bachtiar Chamsyah, Gubernur DKI Fauzi Bowo dan Wagub Banten HM Masduki serta sejumlah pejabat di lingkup PT Angkasa Pura II. Bahkan Wapres mencatat dari panjang dan lebar jalan serta tinggi air maka dapat disimpulkan bahwa debit air sekitar 20.000 kubik, bila pompa penyedot mencukupi tentu air sudah seluruhnya dibuang, maka jalan tol tentu dapat dibuka. Namun kenyataannya, air masih saja mengenangi jalan bebas hambatan tersebut sehingga Wapres mendesak Fauzi Bowo dan Menteri PU Djoko Kirmanto untuk menambah pompa air dalam waktu cepat agar dapat mengatasi arus transportasi orang dan barang dari dan ke bandara. Dalam kunjungan ke lokasi banjir di jalan tol itu, Wapres juga sempat berdialog dengan supir truk yang terjebat banjir dan telah dua hari bermalam di lokasi yang ltinggi. Ketika ditanya Wapres, supir Nengah Suwita (49) mengatakan dirinya terjebat banjir di jalan tol sehingga kendaraan truk yang dikemudikan dengan nomor polisi DK-8387-VA terjebak banjir dan tidak dapat menghindar, dan salah satu upaya tetap bertahan menunggu air bah kering. Menurut supir asal Denpasar, Bali itu, dirinya bersama kondektur setelah mengambil barang di kawasan pergudangan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, dan melintas jalan tol Sedyatmo, tiba-tiba terjebak banjir, sehingga petugas melarang untuk melintas. Suwita tidak sediri, karena puluhan truk lainnya terjebat di jalan yang lebih tinggi dan mereka bermalam sejak Jumat (1/2) lalu, diantaranya Kartiwan (39) supir truk asal kabupaten Karawang membawa kendaraan nomor polisi T-9085-DA serta Wayan mengemudikan truk nomor polisi DK-8095-WB. Setelah melakukan dialog dengan supir, Wapres dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Bandara Soerano- Hatta mengunakan bus kemudian meneruskan ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur dengan tiga helikopter.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008