Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menyentil partai politik yang gemar menyebut parpol mereka sebagai "partai orang NU" sehingga mendesak mereka agar benar-benar memperhatikan aspirasi warga NU. "Partai politik yang merasa berbasis NU hendaknya membuktikan pemihakan dan pengabdiannya kepada warga NU dan masyarakat Indonesia secara luas," kata Hasyim saat berpidato pada puncak peringatan Hari Lahir ke-82 NU di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu. Dikatakannya, parpol yang merasa sebagai "pengemban" aspirasi NU hendaknya dapat menyamakan visi dengan NU, sehingga dapat secara bersama-sama mengelola visi tersebut menjadi sebuah kebijakan politik, ekonomi, hukum, budaya dan sebagainya. "Dengan demikian, jika partai-partai yang merasa berbasis NU secara riil mampu memberikan manfaat bagi warga NU, dengan sendirinya akan menjadi partai yang besar," katanya. Sebaliknya, lanjut Hasyim, jika partai tersebut tidak dapat memberi manfaat bagi kemaslahatan warga NU, dengan sendirinya, maka parpol itu akan menjadi partai kecil. "Semua itu tentunya bukan tergantung pada Pengurus Besar NU, tapi tegantung pada penilaian nurani warga NU sendiri," katanya. Terkait peringatan Harlah ke-82 NU, setidaknya terdapat dua partai yang terlihat berupaya menarik simpati warga NU dengan mengklaim sebagai partai yang dilahirkan ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kedua parpol tersebut terlihat berlomba-lomba turut memeriahkan harlah NU dan memberi ucapan selamat kepada warga NU, baik melalui spanduk, baliho, maupun iklan di media massa. Bahkan, di dalam arena puncak peringatan harlah di Gelora Bung Karno juga tampak beberapa spanduk dan bendera kedua parpol tersebut.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008