Pada 2010 melalui cetak biru pengembangan Pulau Nipa, dicanangkan sebuah rencana pengembangan Pulau Nipa sebagai wilayah pertahanan berbasis ekonomi berupa Storage Tank Terminal dengan kapasitas 1.000.000 m3.

Jakarta (ANTARA) - Jajaran komisaris dan direksi PT PP (Persero) Tbk meninjau proyek Tangki Timbun di Pulau Nipa, Kepulauan Riau, yang memiliki nilai penting dan strategis karena memiliki perbatasan langsung dengan negara asing.

Perseroan merupakan investor sekaligus kontraktor dalam proyek tersebut. Dengan total nilai proyek hampir mencapai 400 juta dolar AS, yang diharapkan selesai pada kuartal pertama 2021, demikian siaran pers PT PP (Persero) Tbk yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Komisaris dan direksi yang meninjau dan melihat langsung perkembangan proyek itu adalah Andi Gani Nena Wea selaku President Commisioners PT PP (Persero) Tbk. didampingi Dewan Komisaris lainnya beserta Direktur Strategi Korporasi & Human Capital Managment M. Aprindy dan Direktur Operasi 3 Abdul Haris Tatang.

Pada 2010 melalui cetak biru pengembangan Pulau Nipa, dicanangkan sebuah rencana pengembangan Pulau Nipa sebagai wilayah pertahanan berbasis ekonomi berupa Storage Tank Terminal dengan kapasitas 1.000.000 m3.

Baca juga: PP-Hyundai sepakat jajaki kerja sama peluang bisnis

Desain yang digunakan untuk Pekerjaan dimaskud menggunakan Teknologi terbaru untuk bisa digunakan untuk "White Product".

White product adalah suatu produk yang bernilai tinggi yang merupakan hasil pengolahan dari minyak mentah melalui proses penyulingan dengan karakteristik produk yang lebih jernih, bervolatilitas rendah, tidak berwarna dan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan "Black Product".

Contoh produk yang dimaksud adalah: Gasoline (Bensin), HSD (Diesel), Kerosine (Minyak Tanah), Naphta, Metil tert butil eter (MTBE).

Desain tanki yang digunakan menggunakan teknologi yang terbaik saat ini yang dilengkapi dengan Internal Floating Roof (IFR) yang akan mengurangi kehilangan produk karena penguapan hingga 85 persen-90% persen.

Selain itu proyek tanki itu menggunakan jenis Alumunium Dome Foor yang memiliki kelebihan selain lebih ringan, bebas perawatan serta tidak terkontaminasi dengan berbagai jenis produk.

Dengan demikian selain memiliki nilai strategis, dengan dibangunnya tanki itu menjadi potensi kawasan strategis untuk pengembangan ekonomi yang efektif untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai pertahanan berbasis ekonomi.

Pulau Nipa berada di sebelah barat laut dari pelabuhan Sekupang di Pulau Batam. Saat ini, kawasan tersebut ditempati prajurit TNI AL di bawah Komando Lanal Batam.

Pada 2004 Pulau Nipa hampir dalam keadaan tenggelam, sehingga berpotensi menghilangkan batas-batas terluar Base Point wilayah NKRI. Untuk mengatasi hal tersebut Pemerintah Indonesia melakukan revitalisasi dengan cara mereklamasi Pulau Nipa yang selesai pada tahun 2008.

Upaya tersebut juga merupakan salah satu bukti keseriusan NKRI dalam mempertahankan batas – batas wilayahnya, agar kejadian seperti kasus Pulau Sipadan dan Ligitan tidak lagi terulang.
Baca juga: Kembangkan Beranda RI, Indonesia Kelola Pulau Nipa
Baca juga: PP-Hyundai sepakat jajaki kerja sama peluang bisnis

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019