Jakarta (ANTARA News) - Mabes TNI AL akan mengevaluasi seluruh panser amfibi (pansam) BTR-50P, menyusul tenggelamnya kendaraan tempur itu pada Sabtu (2/2) kemarin hingga menewaskan enam anggota marinir TNI AL.
"Tentu kita akan evaluasi, mulai hari ini (Minggu,3/2)," kata Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL Laksamana Pertama Iskandar Sitompul menjawab ANTARA News di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan, saat ini TNI AL memiliki 96 pansam yang tersebar di Brigade Infanteri (Brigif) I dan II Marinir. Ke-96 Pansam BTR-50P itu merupakan buatan Rusia tahun 1962 dan telah mengalami peremajaan pada 1996.
"Jadi, sebenarnya masih dalam batas waktu pemakaian namun dengan kejadian ini akan kita evaluasi seluruh pansam yang kita punya hingga kecelakaan semacam ini tidak terjadi lagi," ujar Iskandar.
Satu unit pansam BTR-50P dari Brigif II/Marinir Surabaya tenggelam di perairan Situbondo saat latihan puncak TNI AL "Armada Jaya" XXVII.
Peristiwa itu terjadi sesaat setelah pansam yang dikomandani Sertu (mar) Mujirin itu meluncur dari KRI Teluk Kau-504 untuk melakukan pendaratan.
Namun, setelah berada sekitar 400 meter dari bibir pantai tiba-tiba datang ombak tinggi dan kencang hingga stabilitas pansam terganggu.
Komandan pansam pun segera memerintah seluruh awak keluar, namun dalam proses penyelamatan itu satu orang tersangkut di pintu sehingga enam anggota lain di belakangnya tidak bisa keluar dan terjebak di dalam pansam yang tenggelam hingga kedalaman 30 meter.
Akibatnya, enam orang tewas, delapan selamat dan satu orang belum ditemukan.
Enam orang tewas tersebut, Pratu (Mar) Agus Priyanto, Kopda (Mar) Rusli Heri, Serda (Mar) Hadi Sutrisno, Kopda (Mar) Nugroho Pamungkas, Kopda (Mar) Hari Adi, dan Praka (Mar) Dwi Niar Priyanto.
Sedangkan delapan orang selamat adalah Praka (Mar) Sarmilih, Kopda (Mar) Mulyono, Kopda (Mar) Wahyuno, Letda (Mar) Krama Lubis, Praka (Mar) Iwan Setiawan, Kopda (Mar) wigati, Pratu (Mar) Purwanto, dan Sertu (Mar) Mujirin.
Sementara satu orang yang masih hilang yakni Serka (Mar) Suryanto.
Ke lima jenazah akan tiba di Jakarta Minggu (3/2) petang dan diserahkan kepada keluarganya dalam upacara militer dipimpin Komandan Korps Marinir Mayjen TNI Nono Samponon di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008