Semarang (ANTARA News) - Nuansa kampanye mendukung calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah mewarnai peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-82 Nahdlatul Ulama (NU) tingkat Jateng yang berlangsung di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang, Minggu. Ribuan warga NU Jateng saat itu memenuhi halaman MAJT untuk mengikuti peringatan Harlah NU yang juga dihadiri Gubernur Jateng Ali Mufiz, Ketua PWNU Jateng Muhammad Adnan, Ketua DPD Partai Golkar Jateng Bambang Sadono, dan KH Dimyati Rois. Bambang Sadono dan Muhammad Adnan merupakan cagub-cawagub usungan Partai Golkar dalam Pilgub Jateng yang akan berlangsung pada 22 Juni 2008. Kehadiran calon ini dimanfaatkan untuk menyosialisasikan kedua nama itu kepada warga NU yang memadati MAJT. Saat itu juga dibagikan kalender bergambar pasangan Bambang-Adnan. Dimyati Rois saat memberikan "tausyiah" atau nasihat, mengingatkan warga NU agar tidak lupa dengan wajah Ketua PWNU Muhammad Adnan, setidaknya hingga tanggal 22 Juni 2008. Tanggal ini merupakan hari coblosan untuk memilih gubernur dan wakil gubernur yang baru. "Warga NU harus paham dan mengerti betul dengan nama Doktorandus Muhammad Adnan, setidaknya sampai tanggal 22 Juni 2008," pesan kiai asal Kendal itu. Meskipun tidak secara langsung mengajak warga NU memilih pasangan Bambang-Adnan, tidak bisa dimungkiri bahwa para hadirin paham dengan kata-kata Dimyati. Berulang-ulang Dimyati menekankan agar warga NU mengingat baik-baik wajah Adnan. Setiap kali ajakan ini diungkapkan, sebagian besar kaum Nahdliyin yang hadir selalu tersenyum."Ingat betul-betul Doktorandus Muhammad Adnan hingga 22 Juni," ucap Dimyati lagi sebelum mengakhiri pidatonya. Dimyati merupakan salah seorang tokoh NU yang sejak awal memberi dukungan pada pasangan Bambang-Adnan, bahkan jauh hari keduanya sudah meminta restu di pondok pesantren Mbah Dim, demikian Dimyati biasa disapa. Gubernur Jateng Ali Mufiz dalam sambutannya meminta kepada seluruh warga NU Jateng untuk menggunakan hak pilihnya dalam pilgub 22 Juni mendatang. Menurut dia, mayoritas calon pemilih di Jateng merupakan anggota NU sehingga jika kader NU menggunakan hak pilihnya maka pilgub akan berlangsung lancar. "Karena mayoritas warga Jateng adalah NU, maka suksesnya pilgub juga tergantung warga NU," kata Mufiz yang sebelumnya aktif di PWNU Jateng.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008