Bandarlampung (ANTARA News) - Para ibu rumah tangga rela berdesak-desakan di jalan yang becek di kawasan Pasar Tugu Bandarlampung, untuk sekedar melihat dari dekat mantan presiden Megawati Soekarnoputri. "Mana Ibu Mega ya, oh itu yang pakai baju merah hitam dan rambutnya disanggul ya," kata seorang ibu setengah baya di tengah kerumunan orang, termasuk para kader PDIP Perjuangan, saat Megawati berdialog dengan para pedagang di Pasar Tugu Bandarlampung, Minggu. Megawati melaksanakan kunjungan safari dua hari ke Lampung, Sabtu dan Minggu, setelah sebelumnnya berkunjung ke Sulawesi Selatan. Selain melihat kondisi pasar, mantan presiden itu di Pasar Tugu melakukan dialog dengan sejumlah pedagang, terutama pedagang buah dan sayuran serta sembako. Ia dalam kesempatan itu menanyakan keadaan para pedagang, serta harga-harga sembako yang dijual oleh mereka. Sejumlah ibu-ibu dan warga di pasar itu bahkan ada yang mencoba menembus pengawalan Paspampres dan Satgas PDIP hanya untuk sekedar bersalaman atau melihatnya dari dekat. Para pedagang di sana berharap, kedatangan Megawati dapat memperbaiki kondisi usaha mereka yang terancam penggusuran dan penertiban oleh Pemda Kota Bandarlampung. Padagang di Pasar Tugu, salah satu pasar tradisional yang dikelola Pemda Kota Bandarlampung, berjumlah sekitar 600-700 orang, dengan 200-an diantaranya pedagang sayur dan sembako hamparan di halalaman, tempat parkir, dan badan jalan. Pedagang berharap kedatangan Megawati dapat mengukuhkan tuntutan mereka agar Pemkot tidak melakukan penggusuran sebelum jelas tempat berjualan mereka selanjutnya. "Bagaimana kami mau pindah, kalau tempat baru belum ada dan belum jelas. Kami kan juga perlu berdagang untuk mencapatkan nafkah," kata Yudi, salah satu pedagang di sana. Kunjungan Megawati di Lampung, selain bertemu pedagang, sehari sebelumnya di Desa Ono Harjo, Kabupaten Lampung Tengah, juga bertemu para petani dan warga masyarakat di sana. Mega juga bertemu para kader dan pengurus PDIP Lampung, termasuk meresmikan Kantor baru Sekretariat DPD PDIP Lampung, di Jl Soekarno-Hatta, Tanjungsenang, Bandarlampung, Minggu siang.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008