Singapura (ANTARA News) - Mantan perdana menteri yang juga pendiri Singapura, Lee Kuan Yew, mengatakan pencanangan Singapura untuk meningkatkan jumlah penduduknya, sepatutnya tidak membuat negara kota itu sepadat Hongkong. Pemerintah Singapura tahun lalu mengatakan pihaknya ingin menambah jumlah penduduk dua juta orang lagi, sehingga angkanya mencapai 6,5 juta jiwa pada 40-50 tahun mendatang -- umumnya lewat imigrasi -- guna meningkatkan ekonomi di negara itu, yang tingkat pertumbuhan penduduknya rendah. "Saya kurang sepakat mengenai gagasan bahwa kita seharusnya memiliki penduduk 6.5 juta jiwa," kata Lee, seperti dikutip suratkabar Straits Times. Menurut dia, Singapura seharusnya tidak menjadi sepadat Hongkong, tempat yang memiliki "gedung-gedung yang kokoh, sehingga menghalangi cahaya matahari dari satu gedung ke gedung lain." "Di sana terdapat luas optimal bagi tanah yang kita miliki untuk mempertahankan ruang terbuka dan perasaan nyaman," kata Lee. Singapura, yang bersaing dengan Hongkong untuk menjadi pusat jasa keuangan, dipandang memiliki keunggulan atas bekas koloni Inggris yang telah dikembalikan kepada China, karena penduduknya tak terlalu padat dan udaranya tak terlalu tercemar. Singapura berpenduduk 4.7 juta jiwa, dan menurut studi PBB pada 2003, merupakan kawasan terpadat ketiga di dunia setelah Hongkong dan Makao. (*)

Copyright © ANTARA 2008