Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia dan PBNU berpandangan bahwa Islam adalah damai hubungan antaragama dapat ditingkatkan di Indonesia dan juga di dunia, ujar Marsudi

London (ANTARA) - Ketua PBNU, Dr H Marsudi Syuhud didampingi Dubes Indonesia di Swedia Bagas Hapsoro, mengadakan pertemuan dan berdiskusi dengan Imam Mesjid St. Eriksplan, Stockholm, Ustadz Muhammad Muslim membahas perkembangan muslim dan hubungan antaragama di Swedia serta menawarkan beasiswa bagi warga Swedia yang ingin belajar Islam di Indonesia.

“Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia dan PBNU berpandangan bahwa Islam adalah damai hubungan antaragama dapat ditingkatkan di Indonesia dan juga di dunia," ujar Marsudi.

PBNU merupakan salah satu organisasi Islam terbesar dan tertua di Indonesia, bahkan sebelum Indonesia merdeka, tambahnya.

Dalam tanggapannya, Ustadz Muslim menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia dapat memimpin dalam mempromosikan Islam yang damai dan dalam hubungan antaragama.

Ustad Muslim juga menyatakan bahwa Swedia sangat terbuka dengan kehadiran Islam, dan bahkan dirinya telah beberapa kali bertemu dan berdialog mengenai hubungan antaragama dengan Church of Sweden (Gereja Swedia).

Sementara itu Dubes Indonesia di Swedia Bagas Hapsoro dalam diskusi menyebutkan kunjungan dan pertemuan ini sangat penting, khususnya untuk mengetahui perkembangan Islam dan umat muslim di Swedia dan hubungannya dengan agama lain di Swedia.

Diharapkannya, dialog dan keterbukaan antaragama lebih mewarnai kemajemukan dan beriringan dalam damai.

Pada akhir pertemuan, Marsudi memberikan penawaran beasiswa bagi warga Swedia untuk belajar Islam di PBNU di Indonesia.

"Ini hal baik agar orang luar negeri juga bisa belajar budaya dan keindahan Islam nusantara di Indonesia.", demikian Marsudi.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019