Jakarta (ANTARA News) - Ribuan nahdliyin atau warga Nahdlatul Ulama (NU), Minggu pagi, mulai menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, untuk menghadiri peringatan hari lahir (Harlah) ke-82 organisasi Islam itu. Akibat aliran nahdliyin yang menggunakan berbagai kendaraan, mulai dari sepeda motor hingga bus besar, lalu-lintas di seputar Gelora Bung Karno mengalami kemacetan luar biasa. Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) NU, KH Hasyim Muzadi, Jumat (1/2), menyampaikan permintaan maaf dan meminta pemakluman pada masyarakat Jakarta bahwa penggelaran acara puncak Harlah NU kemungkinan akan menimbulkan kemacetan. Sejumlah ruas jalan, seperti Jalan Jenderal Sudirman, sebagian digunakan sebagai tempat parkir bus pengangkut rombongan yang datang dari Jabotabek, Banten, Bandung, dan daerah lainnya. Sekretaris Pantia Harlah yang juga Wakil Sekjen PBNU, Anas Thahir, sebelumnya menyebutkan sekitar 300 ribu orang diperkirakan hadir dalam peringatan puncak tersebut. Rencananya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wapres Muhammad Jusuf Kalla, sejumlah pejabat negara, dan para kiai sepuh NU akan turut meramaikan Harlah ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut. Dua panggung berukuran besar telah berdiri tegak di depan tempat duduk tamu undangan khusus, sementara di dalam stadion juga telah dipenuhi spanduk dan baliho NU dan sejumlah organisasi struktural dan kultural, seperti IPNU, LAZISNU, PMII dan Muslimat NU. Untuk pengamanan, selain Paspampres dan polisi, ribuan anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser) juga dilibatkan. Dalam perinagatan ini juga akan digelar istighosah bersama untuk keselamatan bangsa dan negara. Panitia juga telah menyiapkan fasilitas telekonferensi (pembicaraan jarak jauh) yang akan digunakan untuk menyiarkan secara langsung pidato Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dan Presiden Yudhoyono. Menurut rencana, ada tiga pengurus wilayah NU se-Indonesia yang dapat mengikuti secara langsung pidato Ketua Umum PBNU dan Presiden Yudhoyono, antara lain Jawa Timur, Lampung, Batam. Masing-masing PWNU akan membuat acara yang menghadirkan massa NU di stadion atau lapangan di daerah masing-masing. Acara di Stadion Utama Gelora Bung Karno juga akan dimeriahkan dengan penampilan grup marching band dari pondok pesantren Darunnajah, Soneta Group, Pagar Nusa, dan atraksi terjun payung. (*)
Copyright © ANTARA 2008