“Kita senang sih sama penampilan kita hari ini, seru sekali,” kata Beatrice saat ditemui usai pertandingan di Elite Club Epicentrum, Jakarta, Jumat.
“Kita dari awal kayak tadi saja jadi kita pertahankan fokusnya, semangatnya, positif jangan negatif, yang penting saling mengingatkan,” kata Jessy.
Mereka mengaku bahwa pada babak-babak sebelumnya sering kehilangan fokus sehingga hanya bisa bermain dengan maksimal di set awal.
Seperti yang dikatakan oleh Jessy kepada Antara pada Rabu (19/6) ketika ia kalah melawan petenis asal Jepang Hiroko Kuwata pada putaran pertama di sektor tunggal. Ia mengaku bahwa terlalu terburu-buru dan bersemangat untuk menang sampai tiba-tiba kehilangan fokus ketika bertanding.
Pada babak semifinal mereka berhasil menundukkan lawan yang merupakan pasangan Arianne Hartono dari Belanda dan Victoria Rodriguez dari Meksiko.dengan skor 6-3, 6-4.
Menurut Jessy, lawan yang mereka hadapi pada babak ini adalah lawan terberat jika dibandingkan dengan babak sebelumnya.
“Salah satu dari mereka yang Meksiko itu kan pernah ranking 100 berapa gitu, kalau yang dari Belanda dia baru main pro lagi karena baru selesai kuliah dan single-nya dia kan menang juga tuh,” jelas Jessy.
Lebih lanjut, Beatrice mengatakan bahwa cedera lutut yang dideritanya sempat mengganggu ketika pertandingan berlangsung.
“Sempat mengganggu tapi mendingan karena saya sempat terapi tadi ditusuk jarum. Untung banget tadi pagi pas, kok jauh lebih enak,” ujar Beatrice.
Jessy mengatakan bahwa dalam menghadapi babak final ia dan Beatrice hanya perlu istirahat yang cukup.
“Kita recovery saja sih yang bagus, stretching, minum air yang banyak biar enggak sampai dehidrasi. Jadi siap main lagi,” ujarnya.
Baca juga: Jessy/Beatrice melaju ke final Jakarta 25K
Baca juga: Arianne lolos ke semifinal Jakarta 25K
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019