London (ANTARA News) – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, Belanda, berkerjasama dengan Kementerian Luar Negeri Belanda (Netherlands Senior Experts), dan pemerintah daerah kota Apeldoorn mengadakan acara peringatan tiga tahun peristiwa Tsunami di Aceh dan Nias yang terjadi tanggal 26 Desember 2004. Acara yang diadakan dalam rangka sebagai ungkapan terima kasih atas dukungan warga Belanda kepada pemerintah Indonesia, demikian keterangan Sekretaris I KBRI di Den Haag, Yudi Fitriandi, kepada ANTARA News London. Menurut Yudi, acara yang diisi dengan pertunjukkan musik itu dihadiri sekitar 130 undangan yang terdiri atas kalangan pemerintah maupun pihak-pihak yang selama ini turut membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh dan Nias. Dikatakannya, acara yang ditujukan selain untuk mengenang para korban tsunami Aceh dan Nias, juga dimanfaatkan untuk mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah dan warga Belanda, serta mengharapkan, agar komitmen bantuan yang telah ditetapkan dapat direalisir. Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, JE Habibie, dalam sambutannya menyatakan bahwa perkembangan rekonstruksi dan rehabilitasi di Aceh cukup menjanjikan, meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi ke masa depan. Tsunami di Aceh dan Nias pada akhir 2004, menurut dia, telah memberikan banyak hikmah dan pelajaran tidak hanya bagi warga Indonesia, tapi juga masyarakat internasional. Hikmah tersebut hendaknya dicatat dan dipelajari sungguh-sungguh sebagai acuan dalam menyikapi bencana alam berskala besar di masa depan, demikian Dubes J.H habibie. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008