Denpasar (ANTARA News) - Kepariwisataan di Bali banyak dirugikan oleh musibah banjir besar yang melanda Jakarta, Jumat (1/2), terutama dengan terjadinya penundaan dan pembatalan sejumlah penerbangan Jakarta-Denpasar. "Yang dirugikan terutama hotel dan perusahaan biro perjalanan yang sudah menyiapkan makanan dan mobil penjemput tamu di Bandara Ngurah Rai," kata Wakil Ketua DPD ASITA Bali, I Ketut Ardana, SH, Sabtu. Disebutkan bahwa sejumlah hotel di Bali yang telah menyiapkan kamar untuk tamu wisatawan asing maupun domestik yang melalui penerbangan dari Jakarta, ternyata sebagian tamu membatalkannya. Hotel yang tadinya sudah memperhitungkan tingkat hunian kamarnya mencapai 70-80 persen atau bahkan penuh, menjadi berkurang karena sebagian tamu gagal atau batal terbang dari Jakarta. Sejumlah perusahaan biro perjalanan yang telah menyewa mobil untuk menjemput tamunya di Bandara Ngurah Rai juga banyak yang dirugikan biaya sewa mobil, karena tamunya batal atau datang lebih dari lima jam kemudian. "Sebagian besar perusahaan biro perjalanan menggunakan mobil jemputan sistem sewa, bukan milik sendiri. Karena itu penundaan kedatangan tamu sampai lima jam, berarti menambah biaya sewa mobil. Belum lagi yang tamunya membatalkan liburan ke Bali, berarti bayar sewa tanpa ada pemasukan," katanya. Perusahaan biro perjalanan yang telah menyiapkan makanan untuk menjamu tamunya melalui kerjasama dengan restoran, juga harus membayar ganti rugi sampai 50 persen akibat tamu batal datang. Sedangkan yang tamunya tiba terlambat sampai lebih dari lima jam, juga terkena risiko ganti-rugi, karena makanan yang telah disiapkan sebagian harus diganti dengan menu baru, kata wakil ketua asosiasi perusahaan biro perjalanan itu. Ardana berharap setiap terjadi banjir atau musibah lainnya yang menghambat penerbangan dari dan ke Bali, segera disampaikan pemberitahuan secara terbuka, sehingga hotel dan perusahaan biro perjalanan dapat menekan kerugian. Saat Bandara Soekarno-Hatta lumpuh akibat kebanjiran, Jumat (1/2) ada belasan penerbangan Jakarta-Denpasar yang ditunda sampai lima jam atau bahkan dibatalkan. Hal itu juga menimbulkan penumpukan calon penumpang di Bandara Ngurah Rai yang harus menunggu kedatangan pesawat hingga berjam-jam sampai malam hari.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008