Bandung (ANTARA News) - Bagja Gunawan (19) mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Sabtu dini hari, dilaporkan tewas saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) pecinta alam. Jenazah korban yang diduga tewas akibat kekerasan saat mengikuti latihan dasar pecinta alam itu kemudian dilarikan ke RS Hasan Sadikin Bandung untuk menjalani otopsi guna mengetahui sebab kematiannya secara pasti, kata Fahmi (20), salah seorang rekan korban yang ditemui di kamar mayat RS Hasan Sadikin Bandung. Dia mengatakan, Bagja Gunawan meninggal setelah sebelumnya sempat dilarikan ke Puskesmas Sespim Polri Lembang karena kondisinya kritis saat mengikuti kegiatan pecinta alam di kawasan Gunung Gundul, Cisolok, Subang pada Sabtu dini hari. Menurut dia, kegiatan Diklatsar PAMOR FPOK UPI Bandung yang berlangsung di Cisolok, Kabupaten Subang sejak 25 Januari 2008 dan dijadwalkan akan berakhir pada Minggu (3/2) itu diikuti oleh sekitar 13 orang mahasiswa FPOK. Dikatakannya, mahasiswa tingkat empat warga Dusun Suniaraja, RT 06/02, Desa Sagalaherang Kaler, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang itu sebelum meninggal sempat mengeluh sakit magnya kambuh, namun korban tidak mau pulang dan tetap bertahan di dalam tenda selama tiga hari. "Baru pada hari Sabtu dini hari karena kondisinya sudah sangat kritis dilarikan ke Puskesmas Sespim Polri oleh panitia Diklatsar, namun sebelum sampai ke Puskesmas korban meminggal dunia. Atas kejadian itu, kami lapor ke Polresta Cimahi. Oleh polisi jenazah korban diminta untuk diotopsi," katanya. Sementara itu Kapolresta Cimahi AKBP wahyono yang dikomfirmasi wartawan mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi termasuk rekan korban dan panitia Diklatsar. "Sebanyak 25 orang kami mintai keterangan sebagai saksi," katanya. Selain itu, kata Kapolresta, pihaknya juga masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan Tim Kedokteran Forensik RS Hasan Sadikin Bandung guna mengetahui sebab-sebab kematian korban secara pasti. Jenazah korban pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 WIB usai diotopsi langsung dibawa oleh keluarganya untuk dimakamkan di kampung halamannya di Sagalaherang, Subang.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008