Bandung (ANTARA) - Maraknya kasus hoaks yang disebabkan oleh menyebarkan atau mengutip konten dari media sosial (medsos), Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima info dari medos.
Kabidhumas Polda Jawa Barat, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan konten atau informasi yang beredar di media sosial tidak sepenuhnya sesuai kenyataan.
"Perlu disikapi dan diimbau kepada masyarakat, medsos itu tidak seluruhnya menjadi sumber yang benar," kata Trunoyudo di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat.
Baca juga: Rahmat dibawa ke Polda Jabar karena dugaan penyebaran hoaks
Lebih lanjut, menurutnya jika ada info yang beredar di medsos, masyarakat perlu menyikapinya dengan bijak atau menanyakan hal tersebut kepada pihak yang memiliki kredibilitas untuk memberikan pencerahan.
"Maka harus teliti dulu dan kemudian tanyakan. Ya tentu (tanyakan) kepada yang berwenang dengan kompetensi sumber tersebut," kata dia.
Dia menuturkan, hingga kini sejumlah orang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penyebaran hoaks. Salah satunya yang terbaru adalah penceramah Rahmat Baequni yang terjerat kasus hoaks karena mengaku mengutip informasi dari medsos yang belum tentu benar.
Sebelumnya, pihak Polda Jawa Barat juga telah menetapkan beberapa tersangka seperti dokter dan dosen yang terjerat kasus serupa.
"Rata-rata yang diambil oleh para tersangka adalah sumbernya medsos, bukan media arus utama," kata dia.
Baca juga: Polda Jabar tetapkan Rahmat Baequni sebagai tersangka kasus hoaks
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019